Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

8 Tips Ringan Turing Naik Sepeda Motor agar Aman di Jalan

  • Oleh Teras.id
  • 14 Desember 2019 - 23:40 WIB

TEMPO.CO, Denpasar Turing naik sepeda motor menjadi pilihan sebagian orang, terutama di saat libur akhir pekan atau  Setiap akhir pekan atau kala liburan tiba, banyak rombongan pengguna sepeda motor melakukan turing jarak pendek maupun jauh.

Biasanya, kegiatan turin ini diikuti sekelompok kecil hingga puluhan sepeda motor. Lantas, apa yang perlu diperhatikan agar turing berjalan lancar dan aman?

Hendrik Ferianto dari Safety Riding Department PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan bahwa hal pertama yang perlu diperhatikan peserta adalah mendengarkan dengan baik instruksi dari road captain sebelum turing dimulai.

Road captain, lanjut dia, biasanya akan menjelaskan teknis atau hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sepanjang perjalanan turing. "Yang paling aman, dengarkan dan ikuti instruksi safety riding yang dijelaskan road captain," kata Hendrik di sela-sela media test ride Honda PCX di Bali, Jumat, 13 Desember 2019. 

Menurut Hendirk, setidaknya ada delapan poin yang perlu diperhatikan agar turing berjalan dengan aman dan lancar. Pertama adalah mengikuti arahan panitia.

Dalam hal ini, tentu turing memiliik tujuan, target, dan aturan yang telah disepakati bersama. Tujuannya mengedepankan keselamatan (safety first) dan menghindari kecelakaan (zero accident). "Ini hal mendasar yang perlu diikuti oleh peserta turing sebelum berkendara," ujar dia. 

Kedua adalah fokus dan konsentrasi sepanjang perjalanan turing. Hal ini, menurut dia, penting karena perjalanan turing, terutama jarak jauh, memerlukan fokus dan konsentrasi tinggi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketiga, tidak melakukan manuver berbahaya.

"Ini penting, turing biasanya rapat ya antar satu rider di depan dengan di belakangnya. Misalnya, rider di tengah tiba-tiba manuver zig zag, berpotensi menyenggol pengendara lainnya. Berbahaya juga untuk rider yang ada di belakang," kata dia. 

Keempat adalah tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu pengguna jalan lainnya. Dalam turin, kata dia, sering pengguna jalan lain masuk ke dalam rombongan. Jika hal ini terjadi, Hendrik menganjurkan untuk membiarkan dan tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat membahayakan keselamatan peserta turing maupun pengguna jalan lain.

"Misalnya ada pengguna jalan yang masuk rombongan, jangan berbuat yang aneh-aneh. Saling menghormati sesama pengguna jalan," ujarnya. 

Berita Terbaru