Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pesisir Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harimau ke Permukiman Warga, Ini Kata BKSDA Sumsel

  • Oleh Inilah.com
  • 16 Desember 2019 - 06:20 WIB

INILAH.COM, Palembang - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah (BKSDA-SKW) II Lahat, Sumatera Selatan menyebut sumber makanan yang semakin menipis mengakibatkan harimau keluar terirorinya hingga mendekati permukiman warga.

Dikutip Antara, Kepala BKSDA SKW II Lahat, Martialis Puspito, di Palembang, Minggu (15/12/2019), mengatakan harimau biasanya memangsa rusa, kambing hutan, dan babi di hutan lindung.

Namun, kata dia, perburuan secara masif membuat rantai makanannya terganggu.

"Perburuan rusa, kambing hutan, dan babi oleh manusia menyebabkan harimau kesulitan mencari makan, dampaknya posisi harimau terdesak, kalau sudah begitu maka harimau akan keluar dari teritorinya," ujar dia.

Ia mengatakan jatuhnya korban jiwa di Sumsel akibat serangan harimau, salah satu penyebabnya yakni menipisnya sumber makanan satwa itu di dalam hutan lindung.

"Sehingga harimau keluar jauh dari teritorinya sampai harus mendekati permukiman," katanya.

Jika terdesak, katanya, harimau yang notabane cenderung teritorial dapat menjelajah hingga 20 kilometer keluar dari teritorinya per hari demi mendapatkan mangsa.

Perburuan rantai makanan harimau saat ini masih banyak terjadi di wilayah Hutan Lindung Gunung Patah di lanskap Taman Nasional Bukit Barisan yang menjadi salah satu kantong harimau.

Pada 2016, pihaknya menemukan tujuh bangkai kepala kambing hutan di Gunung Dempo Kota Pagaralam karena perburuan oleh manusia.

Terkait dengan hal itu, pihaknya menyayangkan.

"Sama saja seperti babi hutan yang diburu hampir setiap pekan oleh warga, jadi yang buas sepertinya manusia," kata Martialis.

Berita Terbaru