Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Supiori Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Tidak Pernah Menganeksasi Papua

  • Oleh Penulis Opini
  • 16 Desember 2019 - 20:06 WIB

BORNEONEWS - Tulisan Victor F Yeimo berjudul 'Memandang Pembebasan Papua' yang dimuat di www.suarapapua.com penuh dengan pembolak-balikkan fakta sejarah dan tulisan Juru Bicara Internasional KNPB Pusat ini jelas sarat dengan propaganda dan agitasi dalam rangka menjaga semakin 'membenci' generasi muda Papua.

Padahal sebenarnya mayoritas generasi muda Papua sudah mulai menyadari bahwa Papua adalah bagian sah Indonesia, karena Indonesia adalah Papua dan Papua adalah Indonesia.

Sebagai bukti bahwa kelompok separatis dan sayap politiknya tidak mendapatkan dukungan dari generasi muda di Papua seperti dikemukakan Ikatan Keluarga Mahasiswa Papua di Ambon, Maluku.

Mereka meminta mahasiswa Papua untuk tidak ikut-ikutan pada aksi yang didasarkan pada kekaburan fakta sejarah yang bisa berkonsekuensi hukum seperti aksi 1 Desember. Mahasiswa Papua diminta untuk lebih fokus belajar dapatkan gelar sarjana untuk dapat berperan membangun daerah Papua.

Jika Victor F Yeimo yang bersahabat dengan Veronica Koman menilai bahwa jenis kesengsaraan yang menimpa orang Papua merupakan bentuk dari kolonialisme modern yang kemudian dapat dibahasakan sebagai imperialisme.

Dengan begitu, perspektif cara pandang kita menjadi jelas bahwa semua ketimpangan ekonomi, sosial dan politik di West Papua merupakan anak kandung kaum imperialis yang bernama, Indonesia, maka jelas ini adalah pemikiran yang salah kaprah, sebab Indonesia tidak pernah menjajah Papua.

Victor yang menulis ekspansi kekuasan Indonesia yang dilakukan Soekarno melalui Trikora (Tri Komando Rakyat) terhadap wilayah kedaulatan West Papua yang dimulai 1 Mei 1961 (atau 19 hari setelah deklarasi Manifesto Kemerdekaan West Papua) menjadi awal dari penjajahan tersebut.

Aksi ekspansif Indonesia ke tanah Papua dengan berbagai alasan pembenarannya justru menjadi pembuktiaan mental militerisme dan hasrat kolonialisme penguasa Indonesia saat itu yang akhirnya terus berlangsung hingga sekarang.

Pemikiran Yeimo ini perlu diluruskan karena integrase Papua dalam wilayah Indonesia disetujui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan tidak ada tekanan kepada masyarakat Papua saat itu dan pelaksanaan Pepera yang disupervisi PBB juga berjalan lancar.

Kemudian terkait tuduhan bahwa Indonesia juga menjalankan praktik penjajahan lain melalui politik asimilisasi (Indonesianisasi). Praktek ini dijalankan dengan pendapat bahwa orang Papua masih terbelakang dan tuntutan kemerdekaan yang muncul semata-mata karena ketidakpahaman mengenai ke-Indonesia-an itu sendiri.

Berita Terbaru