Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pentingnya Vaksinasi Human Papilloma Virus untuk Perempuan

  • Oleh Inilah.com
  • 16 Desember 2019 - 20:36 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) 2 dosis untuk anak perempuan usia 9 13 tahun merupakan salah satu intervensi yang kategori intervensi best buys yang cost effective. Jarak antara vaksinasi HPV pada usia 9 13 tahun yakni 6 12 bulan.

"Jarak dosis vaksin kedua maksimal diberikan satu tahun setelah dosis pertama," tegas Prof. Andrijono, Sp.OG pendiri Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) seperti yang dikutip dari siaran pers, Senin 16 Desember 2019.

Belum bisa dipastikan apa dampaknya bila dosis kedua diberikan setelah lewat 1 tahun dari dosis pertama.

Andrijono mengungkapkan dalam waktu dekat akan dilakukan kajian ilmiah terkait hal ini serta upaya yang bisa dilakukan agar program vaksinasi HPV bisa kembali berjalan. Tidak bisa dipungkiri, ada kekhawatiran yang muncul bila dosis kedua terlambat diberikan.

"Saya khawatir bila anak kelas 5 SD yang tahun lalu sudah mendapat suntikan dosis pertama tapi hingga saat ini belum mendapat dosis kedua, proteksi vaksin jadi kurang efektif," ungkap Ketua Umum CISC (Cancer Information and Support Group) dan juga anggota KICKS Aryanthi Baramuli.

Berdasarkan data Globocan 2018 sebanyak 2 perempuan meninggal setiap 1 jam karena kanker serviks di Indonesia.

Vaksin HPV adalah pencegahan primer untuk kanker yang juga dikenal dengan nama kanker leher rahim, kanker pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia.

Vaksinasi HPV di usia dini tak hanya lebih ekonomis, tapi juga memberi proteksi yang lebih baik karena antibodi yang terbentuk lebih optimal, dibandingkan bila vaksin diberikan pada usia yang lebih dewasa.

Berbagai studi menemukan, program vaksinasi pada gadis remaja efektif menekan angka kanker serviks.

"Bila program vaksinasi HPV terhambat sekarang, tujuan untuk proteksi terhadap kanker serviks bisa tidak tercapai. Di samping itu, anggaran negara yang sudah dikeluarkan tentu menjadi sia-sia," lanjutnya.

Berita Terbaru