Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sleman Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Presiden Jokowi: Persoalan Jakarta Hanya Banjir dan Macet

  • Oleh ANTARA
  • 18 Desember 2019 - 13:20 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menilai bahwa persoalan di ibu kota Jakarta hanyalah banjir dan macet, dan dua masalah tersebut sedang dikerjakan solusinya.

Hal tersebut terungkap dalam acara diskusi Presiden Jokowi dengan wartawan di Balikpapan pada Rabu. Saat itu wartawan menanyakan banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta pada Selasa (17/12) bahkan sejumlah video sempat viral menunjukkan besarnya volume air di beberapa lokasi di Jakarta tersebut.

"Persoalan besar di Jakarta hanya 2 yaitu banjir, yang kedua macet, banjir kita memang masih dalam proses membangun bendungan yang namanya Sukamahi dan Ciawi, di Bogor. Selesai kira-kira akhir tahun depan Insya Allah," kata Presiden di Balikpapan, Rabu.

Presiden sempat terdiam sekitar 30 detik saat dimintai komentar mengenai banjir di kota yang sempat ia pimpin pada 2012-2014.

"Kalau dua bendungan itu sudah jadi (banjir Jakarta) akan bisa lebih dikendalikan tapi juga sangat tergantung sekali dengan pembersihan got, kemudian juga pelebaran dari sungai Ciliwung yang sampai di Jakartanya menyempit, ketiga manajemen pengelolaan pintu-pintu air dan pengerukan waduk-waduk di Jakarta seperti waduk Pluit dan lainnya," tambah Presiden.

Sedangkan untuk urusan mengatasi macet, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sudah ada sejumlah transportasi massal yang dibangun di Jakarta.

"Untuk urusan macet, kita juga sudah membangun MRT (mass rapid transport) tahap 1 selesai, bangun LRT (light rapid transport) yang nanti akhir 2021 Insya Allah selesai akan sangat mengurangi macet," ungkap Presiden.

Langkah pamungkas adalah dengan mengintegrasikan 6 moda transportasi di Jakarta.

"Dan tentu mengintegrasikan dari moda transportasi yang ada LRT digabung dengan MRT digabung dengan Transjakarta dengan commuter (line) dengan kereta bandara nanti mungkin dengan kereta cepat, jadi 6 transportasi diintegrasikan semua akan sangat-sangat mengurangi kemacetan Jakarta," jelas Presiden.

Namun Presiden mengatakan bila ibu kota negara tidak pindah maka tidak mungkin kemacetan dan banjir diatasi.

Berita Terbaru