Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sleman Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aktivis Kotim: Konflik Masyarakat  Rawan Jadi Tunggangan Politik

  • Oleh Naco
  • 20 Desember 2019 - 19:32 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Belakangan ini konflik antara masyarakat dengan investor terus terjadi. Di satu sisi ini merupakan ancaman bagi keamanan dan ketertiban. 

Bahkan yang dikhawatirkan lagi jika kegiatan murni dari masyarakat itu menjadi tungangan elit politik menuju Pilkada 2020 ini tentu sangat berbahaya.

Aktivis di Kotim, Gahara mengatakan konflik pengusaha dan masyarakat terutama dari sektor perkebunan ini memang mengerikan karena selalu berujung dengan masalah.

Gahara menyebut konflik ini jika tidak diselesaikan, maka  persoalan itu rawan jadi tunggangan oknum politikus.

Betapa tidak  masyarakat saat ini rawan sekali jadi bahan komoditas politik untuk membuat suasana yang tidak kondusif.

“Kalau gerakan murni menuntut  hak masyarakat, lalu muncul kepentingan lain yang juga ada motif politik maka disitulah akan  berawal api masalah," katanya, Jumat, 20 Desember 2019

Menurutnya, jika dalam hari yang bersamaan saja ada 4 - 5 titik aksi demonstrasi di lokasi perkebunan antara warga dan pengusaha, maka yang  kerepotan yakni pemerintah, aparat keamanan dan pihak lainnya.

Sehingga sebelum itu terjadi maka masalah dengan masyarakat sekitar usaha perkebunan itu dibenahi. Jadi perlu rekonsiliasi agar investasi dan masyarakat bisa hidup berdampingan. 

“Saya yakin kalau masyarakat sekitar kebun sudah   merasa ada hubungan baik, meski ada oknum  yang masuk  sulit untuk menggunakan  masyarakat," tegasnya.

Gahara memprediksi 2020 merupakan tahun politik yang akan panas. Betapa tidak saat itu tidak ada calon petahana yang maju. Semuanya  merupakan pendatang baru. 

Berita Terbaru