Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Ternate Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Segera Menikah? Jangan Lupa Tes Kesehatan dan Cek Manfaatnya

  • Oleh Tempo.co
  • 21 Desember 2019 - 11:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Calon pengantin biasanya sangat disibukkan dengan persiapan pesta pernikahan dan akad nikah, mulai dari pemesanan gedung, katering, kartu undangan, hingga baju pengantin. Tetapi, mereka sering melupakan dan mengabaikan masalah fisik menjelang pernikahan.

Masih sedikit jumlah pasangan yang memikirkan cek kesehatan sebelum menikah. Padahal, hal ini sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing demi masa depan.

Tes kesehatan pranikah penting dilakukan untuk menghindari beragam penyakit yang mungkin timbul. Tes ini termasuk memeriksa penyakit genetik, infeksi, dan menular, untuk mencegah risiko penularan penyakit satu sama lain dan anak-anak mereka.

Pemeriksaan pranikah dapat dilakukan sekitar enam bulan sebelum pernikahan. Tes ini membantu mengidentifikasi cedera, penyakit darah genetik, seperti anemia sel sabit, atau penyakit menular, seperti Hepatitis B, C, dan HIV/AIDS.

Mengapa pemeriksaan kesehatan pranikah penting? Prosedur ini membantu mengidentifikasi masalah kesehatan dan kemungkinan risiko kesehatan yang dapat berkembang di masa depan. Masalah kesehatan pasangan dapat menyebabkan keduanya terkena dampak dan bahkan menularkannya kepada anak.

Setiap pasangan perlu memahami genetika mereka dan membantu mengambil tindakan pencegahan atau perawatan yang diperlukan. Pemeriksaan kesehatan pranikah penting karena dapat mengidentifikasi status kesehatan positif calon mempelai pria, membantu mendeteksi keberadaan penyakit menular, seperti infeksi hepatitis B, HIV, HCV, dan penyakit menular seksual lain, serta membantu mengidentifikasi pembawa gangguan genetik, untuk menurunkan risiko memiliki anak-anak dengan penyakit yang parah. Saat melakukan pemeriksaan kesehatan, pasangan harus dicek untuk masalah kesehatan berikut ini.

Penyakit bawaan
Penyakit bawaan seperti penyakit hemofilia, talasemia, sindrom Marfan, penyakit Huntington, dan penyakit sel sabit, yang memiliki peluang tinggi diteruskan ke keturunan.

Penyakit menular seksual
Seperti HIV, Hepatitis B dan C, sifilis, gonore dan herpes.

Kesuburan
Karena mengatasi masalah kesuburan pada tahap awal dapat membantu menghindari trauma biologis, psikologis, sosial dan emosional, yang tidak terkait dengan kemandulan di masa depan.

Berita Terbaru