Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Yahukimo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menteri Perindustrian Kawal Investasi yang Akan Masuk dari Taiwan

  • Oleh Teras.id
  • 22 Desember 2019 - 08:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengawal sejumlah investasi di sektor manufaktur yang akan masuk dari Taiwan melalui pertemuan dengan sejumlah investor negara tersebut.

“Kami mendapat laporan bahwa dalam beberapa tahun terakhir sudah banyak misi bisnis dari Taiwan yang datang ke Indonesia. Kami meyakini bahwa misi bisnis ini dan kisah sukses dari perusahaan-perusahaan yang sudah berinvestasi di Indonesia dapat menjadi gerbang untuk meningkatnya investasi ke Indonesia,” kata Agus lewat rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2019.

Para investor Taiwan tersebut antara lain Litemax Electronics Inc, perusahaan yang memproduksi alat komunikasi digital, Taiwan Sugar Corporation, dan CPC Corporation,  perusahaan minyak dan gas alam.

Kemenperin mencatat Taiwan berada pada peringkat ke-15 dengan total realisasi US$ 926,9 juta atau berkontribusi sebesar 0,7 persen dari seluruh realisasi penanaman modal asing (PMA) pada lima tahun terakhir.

Capaian tersebut perlu terus ditingkatkan  mengingat adanya peluang relokasi industri di tengah situasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina.

Agus menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan penyederhanaan terhadap regulasi. Langkah strategis ini dilakukan dengan mengajak DPR untuk menerbitkan omnibus law yang meliputi Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja dan Undang-Undang Pemberdayaan UMKM.

“Masing-masing undang-undang tersebut akan menjadi omnibus law, yaitu satu undang-undang yang sekaligus merevisi beberapa undang-undang yang sudah ada sebelumnya, bahkan hingga puluhan undang-undang,” katanya.

Di samping itu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019, yang salah satunya mengatur tentang pemberian insentif fiskal berupa super deduction tax bagi kegiatan riset dan vokasi dengan pengurangan penghasilan bruto hingga 200-300 persen.

“Kami juga mengapreasiasi pelaksanaan Indonesia-Taiwan Industrial Collaboration Forum (ITICF) yang dilaksanakan pada awal Desember lalu, di mana telah menghasilkan empat MoU kerja sama,” ujar Agus Gumiwang. (teras.id)

Berita Terbaru