Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Binjai   Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

TNI Bantah 13 Prajuritnya Tewas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Papua

  • Oleh Inilah.com
  • 23 Desember 2019 - 06:42 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi menegaskan berita tentang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah membunuh 13 prajurit TNI dalam kontak tembak selama 12 jam di Utigapa, Papua adalah tidak benar.

"Setiap pimpinan TNI di semua tingkatan tidak mungkin menyembunyikan data prajuritnya yang meninggal dunia, baik di asrama, di rumah sakit, apalagi prajurit yang gugur di medan tugas pertempuran. Sekarang adalah era keterbukaan. Setiap prajurit TNI memiliki identitas lengkap dan tidak mungkin bisa disembunyikan. Manakala seorang prajurit TNI sakit di tempat penugasan, keluarga di kampung halaman akan segera tahu," ujarnya.

Dia mengatakan data individu personel TNI dicatat secara tertib. Perubahan data dilakukan secara periodik, sehingga pimpinan TNI dapat mengetahui kondisi setiap prajurit yang termutakhir.

Data ini meliputi data pribadi dan data keluarga seperti nama, pangkat, NRP (Nomor Registrasi Prajurit), pendidikan, jabatan, data penugasan serta data lainnya.

Demikian juga data riwayat kesehatan, tercatat dengan sangat rapih. Apabila seorang prajurit meninggal dunia, datanya dicatat untuk proses pengurusan pembayaran hak-hak ahli waris serta untuk keperluan penyusunan sejarah dan doktrin.

"Kalau KKB sangat mungkin menyembunyikan data tentang anggota mereka. Sebagaimana kita ketahui bersama, mereka adalah organisasi liar yang tidak punya data keanggotaan, asal-usul dan keluarganya tidak jelas. Berapa pun korban di pihak mereka, tidak akan ada yang mempertanyakan. Mereka selalu menuduh Satgas Penegakan Hukum membantai rakyat, jika ada anggota KKB yang terbunuh dalam kontak senjata. Opini itulah yang selalu mereka ulang-ulang," katanya.

Menurut dia, informasi tentang korban TNI tewas dalam baku tembak dengan KKB adalah berita bohong dan merupakan bentuk propaganda.

Fakta yang sebenarnya adalah puluhan anggota OPM yang tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Penegakan Hukum tidak bisa terlaporkan karena tidak bisa diidentifikasi dan tidak ada keluarga yang mempertanyakan.

"Negara masih membuka pintu lebar-lebar bagi anggota KKB yang mau menyerahkan diri secara damai seperti rekan-rekannya yang sudah turun dan ikut membangun keluarga, bangsa dan negara," tambahnya. (Inilah.com)

Berita Terbaru