Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

AS Kian Persulit Perkembangan Teknologi Cina

  • Oleh Inilah.com
  • 23 Desember 2019 - 12:06 WIB

INILAHCOM, New York - Pasar mungkin telah menilai de-eskalasi perang dagang AS-Cina saat fase satu kesepakatan tampaknya akan melunakkan risiko yang terkait dengan pertumbuhan global.

Tapi satu faktor yang tidak dapat diprediksi tetap ada: pembatasan teknologi yang mungkin diterapkan AS terhadap Cina di masa mendatang.

Itu menurut kepala ekonom APAC S&P Global Ratings, Shaun Roache, yang menyarankan bahwa siapa pun yang menang dalam teknologi juga akan mendominasi dunia.

"Saya pikir kita mungkin melihat beberapa langkah oleh AS menuju langkah-langkah non-tarif tahun depan, khususnya di sektor teknologi dan itu akan menciptakan lebih banyak ketidakpastian, lebih banyak kekhawatiran lagi saat kita melewati 2020," katanya seperti mengutip cnbc.com.

Ekonom mengatakan kendala dapat menjadi kontrol ekspor khusus pada sektor tertentu dan membatasi kemampuan perusahaan Cina untuk berinvestasi di luar negeri dan mendapatkan akses ke teknologi yang mereka butuhkan.

"Langkah ini akan mempersulit Cina untuk mengembangkan rantai pasokan teknologinya sendiri," katanya.

Beijing dan Washington sepakat untuk gencatan senjata sementara yang konon merupakan pengubah permainan bagi ekonomi global yang dinilai kenaikan pasar saham ke rekor, tapi Roache mengatakan perdagangan hanyalah salah satu bagian dari pertempuran.

"Sepertinya di sisi tarif, kesepakatan fase satu telah mengambil risiko eskalasi untuk 2020. Pasar telah menetapkan harga itu dengan jelas," katanya.

"Ini aspek lain dari hubungan, yang lebih berkaitan dengan teknologi, langkah non-tarif yang jauh lebih rumit. Risiko eskalasi jauh lebih tinggi dan sebenarnya di situlah kami pikir dampak jangka panjangnya jauh lebih besar," tambahnya.

Teknologi Cina telah terperangkap dalam garis silang pemerintah AS ketika raksasa teknologi Huawei menjadi chip tawar dalam perang perdagangan. CFO Huawei masih ditahan di Kanada atas permintaan Washington karena melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Berita Terbaru