Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemenperin Bidik 2.000 Pelaku Industri Kreatif Lahir Tahun Ini

  • Oleh ANTARA
  • 03 Januari 2020 - 11:36 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian membidik 2.000 pelaku kreatif lahir tahun ini sebagai bentuk keseriusan dalam memacu penumbuhan pelaku industri kreatif tanah air, yang dinilai mampu memberikan kontribusi yang signfikan terhadap perekonomian nasional.

“Sasaran itu kami wujudkan secara konkret melalui peran Balai Diklat Industri (BDI) di Denpasar, Bali, yang fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) industri kreatif dengan spesialisasi animasi, kerajinan dan barang seni,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di BDI Denpasar, Bali, Jumat.

Menperin menjelaskan, pemerintah saat ini sedang memprioritaskan program peningkatan kualitas SDM, termasuk di sektor industri. Ini menjadi potensi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.

“Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya, kami bantu dengan kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” paparnya.

Pada tahun 2020, Kemenperin menargetkan sebanyak 2.000 pelaku industri kreatif bisa tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) di BDI Denpasar.

Mereka antara lain merupakan hasil lulusan pelatihan di bidang animasi, programming, desain grafis, game dan kerajinan.

Agus menambahkan, melalui BDI Denpasar, pihaknya optimistis mampu menelurkan perusahaan rintisan (startup) berbagai sektor.

“Karena di sini sudah terbangun ekosistem inovasi. Jadi, ada terobosan ide yang luar biasa, seperti terciptanya jenis aplikasi yang membantu pelayanan kesehatan dengan mendatangkan dokter ke rumah untuk memeriksa pasien. Selain itu ada yang mendukung sektor pariwisata,” tuturnya.

Melihat berbagai produk industri kreatif yang dipamerkan di BDI Denpasar, Menteri AGK memberikan apresiasi kepada para peserta Diklat.

Sebab, mereka menciptakan produk industri kreatif yang dinilai bisa menembus pasar ekspor.

Berita Terbaru