Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rembang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tidak Terima Ditegur Saat Pesta Miras, Ketua RT Mau Dihabisi

  • Oleh Naco
  • 09 Januari 2020 - 10:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Udin Abidin alias Udin mau menghabisi Mahyuni hanya kerena tidak terima ditegur oleh ketua RT tersebut saat tersangka sedang pesta minuman keras bersama rekannya.

Kepada jaksa saat pelimpahan berkas tahap II di Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur, Kamis, 9 Januari 2020 tersangka menerangkan tindak pidana penganiayaan itu terjadi pada Jumat, 8 November 2019 sekitar pukul 22.15 WIB di depan barak atau mess 28 Avdeling V, PT Task I Desa Sebungsu, Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotim.

Berawal pada saat korban sekitar jam 22.15 WIB mendatangi mess yang ditempati oleh Jemi yang kebetulan pada saat itu ada 2 orang yang sedang minum-minuman keras di dalam barak.

Ketua RT menegur karena sudah malam dan meminta jangan minum di situ. Setelah itu, korban pulang menuju rumahnya yang tidak jauh dari tempat Jemi.

Namun, dari belakang korban, 2 orang mengikutinya dan sempat mendorong korban namun korban tidak melawan. Selanjutnya, tersangka Udin langsung memukul sekali mengenai tubuh korban dan langsung membacok korban hingga mengenai bagian kulit leher depan sebelah kiri. 

"Sajam itu milik saya sendiri," kata tersangka kepada jaksa.

Selanjutnya, korban teriak kalau terluka, sambil berlari menuju arah kantor. Pada saat itu, ada saksi Slamet Muhtarom menuju lokasi lalu menarik tangan Udin dan langsung melepas sajam itu.

Kemudian, 2 orang yang bukan karyawan tersebut naik kendaraan untuk pulang ke Dusun Kasai, Desa Sebungsu. Namun dihadang oleh beberapa Securty PT TASK 1 dan tidak jauh dari kendaraan yang dinaiki oleh kedua orang tersebut ditemukan sebilah senjata tajam panjang sekitar 30 cm yang lepas dengan sarungnya. Sajam tersebutlah yang digunakan untuk menganiaya korban.

Akibat kejadian itu, korban dilarikan ke rumah sakit Parenggean untuk mendapatkan perawatan. Ada 15 jahitan di bagian leher korban. Korban pun tidak bisa bekerja. (NACO/B-7)

Berita Terbaru