Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bukan Hanya Muslim Uighur, China Juga 'Penjarakan' Muslim Kazakh

  • Oleh Inilah.com
  • 17 Januari 2020 - 10:30 WIB

SEJAK tahun 2017, ribuan etnis Kazakh yang beragama Islam ditahan di kamp 're-edukasi' di China. Orang-orang yang keluar dari kamp tersebut menyatakan mereka mengalami penyiksaan selama di sana.

Kebanyakan dari anggota etnis Kazakh ini tinggal di perbatasan dengan China, dan mereka menjadi pelintas batas selama berabad-abad.

Namun, belakangan pemerintah China menangkapi para pelintas batas Kazakh ini dan membawa mereka untuk menjalani re-edukasi di berbagai kamp yang ada di Provinsi Xinjiang.

'Sekolah kejuruan'

Para saksi mata yang keluar dari kamp itu menyatakan, di depan 'sekolah' tersebut ada tulisan 'sekolah kejuruan' dalam bahasa China dan Uighur.

Pemerintah China menyatakan sekolah-sekolah itu adalah sekolah kejuruan yang ditujukan memberi pelatihan, dan para pelajar masuk ke dalamnya secara sukarela.

Namun, seorang Muslim Kazakh bernama Orinbeck yang pernah ditahan di sekolah itu selama empat bulan menceritakan pengalamannya.

"Saya harus mempelajari kebijakan-kebijakan pemerintah China, saya harus belajar bahasa dan sejarah China," katanya.

"Kami juga harus melupakan bahasa Kazakh. Kata mereka, kalau saya tidak belajar lagu-lagu dan aksara China, maka saya tak boleh meninggalkan tempat itu," kata Orinbeck lagi.

Seorang perempuan Kazakh, Gulzira, pernah ditahan di sana selama 15 bulan.

"Itu bukan sekolah. Itu penjara," katanya.

Gulzira juga mengaku bahwa ia diberi suntikan sesudah tinggal di kamp itu selama tiga bulan. Ia tidak pernah tahu untuk apa suntikan itu.

Berita Terbaru