Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kebumen Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rapat Soal Tuntutan Warga Sebabi ke PT Sukajadi Sawit Mekar di Setda Kotim Nyaris Ricuh

  • Oleh Naco
  • 17 Januari 2020 - 18:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Rapat tuntutan soal plasma, CSR, serta lahan diluar HGU dan di pinggir sungai antara warga Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur dengan PT Sukjadi Sawit Mekar, Jumat, 17 Januari 2020 nyaris ricuh.

Bahkan, Kabag Pemerintahan Setda Kotim, Diana Setiawan sempat emosi dan mengeluarkan perkataan yang keras. Hal itu dianggap warga sebuah bentakan.

"Diam, diam," kata Diana dengan nada tinggi, saat ingin bicara. Hal itu emicu emosi warga, dan sempat ada yang maju ke depan menghampiri Diana bahkan menunjuknya. Namun, beruntung warga yang tidak emosi berupaya menenangkan rekannya.

Rapat itu semakin panas saat warga beberapa kali mengajukan tuntutan soal plasma. Karena yang menjawab dari perwakilan Pemkab Kotim baik itu Assisten I Nur Aswan, Kabag Ekonomi dan SDA Wim RK Benung dan Kabag Pemerintahan Diana.

"Setiap kami tanya, yang jawab pemkab. Kami mau penegasan dari perusahaan. Kalau kalian pakai aturan, kami masyarakat akan pakai aturan kami juga. Maksud kami itu bagaimana perusahaan menyejahterakan kami," tegas Algi.

Sementara itu GM PT SSM, Rusli Salim atau akrab disapa Atung menegaskan tetap mengikuti aturan. "Karena kami izin sebelum aturan (soal plasma) jadi, tidak bisa (berikan plasma)," tegas Atung.

Jika ingin membangun plasma mereka siap. Namun harus menyiapkan lahan yang berada di kawasan APL. Hal tersebut tetap mendapat penolakan warga.

Atung menyatakan, kesepakatannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai kawasan konservasi. Dia beralasan menanam di sempadan sungai karena sebelum ada aturan larangan itu.

Namun masyarakat mengajukan usulan terkait agar lahan di sempadan sungai itu bisa dikelola masyarakat, dan menyerahkan lahan yang tidak diakui PT SSM kepada mereka.

"Itu lahan tidak diakui PT SSM akan kami panen nanti. Itu lahan tidak bertuan, itu maksud kami serahkan ke kami," teriak warga. (NACO/B-11)

Berita Terbaru