Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lombok Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jokowi Pastikan Pemerintah tidak Berutang untuk Bangun Ibu Kota Baru

  • Oleh ANTARA
  • 17 Januari 2020 - 17:36 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah tidak berutang dalam bentuk apapun untuk membangun ibu kota baru.

"Yang kita tawarkan tidak ada pinjaman, tidak ada 'government guarantee' (penjaminan pemerintah), enggak ada, jadi semua kerja sama," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara diskusi dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.

Presiden Jokowi sebelumnya memperkirakan butuh dana Rp466 triliun untuk membangun ibu kota.

Untuk membangun ibu kota baru yang terletak di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pemerintah juga sudah meminta tiga tokoh internasional untuk duduk sebagai Dewan Pengarah.

Ketiganya adalah Putra Mahkota Abu Dhabi Syekh Mohammed Zayed bin Al Nahyan, CEO Softbank Masayoshi Son, dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

"Ada nama besar lain yang ingin juga ikut masuk, tapi sampai saat ini belum kita beri lampu hijau. Kebanyakan, tiga ini dulu," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengaku meminta sendiri kepada ketiganya untuk dapat ikut membantu di Dewan Pengarah.

"Ini penghargaan yang tinggi. Kita ini negara besar loh, bangsa besar loh. Jangan pesimis begitu (dengan) diberikan penghargaan untuk duduk di dalam Dewan Pengarah perpindahan ibu kota ini kerja besar loh dan akan jadi sejarah," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Dewan Pengarah perpindahan ibu kota juga tidak mendapatkan gaji.

"Sudah saya sebutkan angka kekayaannya (Syekh Mohammed Zayed bin Al Nahyan) 1,4 triliun dolar AS, enggak kuat lah kita gaji beliau, apa yang mau saya gaji," katanya.

Berita Terbaru