Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Presiden Ungkap Kriteria Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

  • Oleh ANTARA
  • 17 Januari 2020 - 17:46 WIB


Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki untuk menjadi kepala Badan Otorita Ibu Kota (BOI) baru.

"Nama kepalanya belum. Harus (orang) kelas berat ini karena harus mengerti masalah keuangan, utamanya keuangan global, tapi mengerti juga mengenai urban planning, tata kota, dan memiliki jaringan internasional," kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (17/1).

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan rancangan undang-undang soal pemindahan ibu kota baru sudah rampung dan segera diserahkan ke DPR. RUU tersebut juga mencakup aturan mengenai Badan Otorita Ibu Kota.

"(Dicari yang usia) muda tapi kalau nanti dapatnya yang tua juga tidak apa-apa," jawab Presiden saat ditanya apakah kepala badan otorita akan berusia muda atau tua.

Presiden mengakui bahwa ibu kota baru nanti juga tetap masuk ke wilayah provinsi Kalimantan Timur.

"Nanti di ibu kota dibentuk yang namanya itu badan otorita ibu kota. Mengenai pemerintahan, kemungkinan besar masih di bawah provinsi Kalimantan Timur, tapi nanti kan ini pembahasan di dewan ya, bisa aja nanti bisa berubah, dari kita itu," ungkap Presiden.

Selain menyiapkan struktur badan otorita, Presiden juga meminta agar organisasi di ibu kota baru dapat lebih fleksibel.

"Yang paling penting saya kemarin titip ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) yang menyiapkan ini, ada fleksibilitas organisasi. Jadi ada kecepatan di situ. Artinya tidak seperti organisasi-organisasi yang sudah ada seperti sekarang ini, artinya kota itu wilayah administratif," ujar Presiden menambahkan.

Presiden pun memastikan seluruh aparatur sipil negara (ASN) akan ikut pindah ke ibu kota baru.

"ASN pindah semuanya langsung. Sudah kita perintahkan kepada Menteri Pendayaan Aparatur Negara untuk mensurvei dulu kira-kira yang ingin tidak pindah berapa persen, kita harus tahu dong tapi semua ASN akan pindah ke ibu kota baru, jumlahnya hitung sendiri," ucap Presiden.

Berita Terbaru