Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Malang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

6 Kebijakan Pemerintah Optimalkan Teknologi untuk Pembangunan Perlu Didukung

  • Oleh Penulis Opini
  • 17 Januari 2020 - 18:02 WIB

BORNEONEWS - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membuka Global Blockchain Summit 2019 and Blockchain Center Of Excellence and Education Launching di Jakarta.

Pemerintah telah menyiapkan 6 kebijakan yang mampu mengoptimalkan dampak dan hasil implementasi kemajuan teknologi di Indonesia. Pertama, memperbaiki kualitas layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ke 2, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan lapangan kerja masa depan. Ke 3, mengintegrasikan riset, desain, dan pengembangan dengan modernisasi industri dan sektor produktif lainnya.

Ke 4, mendorong pengembangan fintech untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan dukungan konektivitas internet dan penetrasi telepon genggam. Ke 5, memperkuat ekosistem inovasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, institusi pendidikan, dan komunitas.

Ke 6, mendorong kolaborasi perusahaan rintisan atau startup, mencakup pengembangan ekosistem, akselerasi, inkubasi hingga model bisnis dan aspek berkelanjutan dari bisnis startup.

Revolusi digital yang melanda sektor keuangan, dengan lahirnya keuangan digital dan financial technology (fintech) berpotensi mendorong terjadinya finansialisasi. Keuangan digital menjadi alat untuk memarginalkan sebagian masyarakat yang saat ini telah termarjinalkan melalui ketergantungan pada utang yang berlebihan dan tidak produktif.

Revolusi digital juga membuat berbagai regulasi dan undang-undang menjadi kedaluarsa. Berbagai teori ekonomi-keuangan konvensional, proyeksi dan asumsi yang mendasarkan pada ekonometris menjadi tidak relevan. Disektor keuangan, kondisi ini dapat memicu terjadinya pelemahan fungsi intermediasi lembaga keuangan incumbent.

Demikian benang merah pidato Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Tidak Tetap bidang Manajemen Risiko pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret di Solo.

Dalam pidato berjudul Revolusi Digital "New Paradigm" Bidang Ekonomi dan Keuangan, Wimboh menyatakan pesatnya kehadiran teknologi telah merevolusi gaya hidup masyarakat yang mengakibatkan terjadinya pergeseran ditatanan ekonomi dan landscape sektor jasa keuangan yang akan menimbulkan distorsi dalam masa transisinya.

Di satu sisi kehadiran teknologi ini bisnis baru di antaranya berupa layanan peer-to-peer lending dan skating economy. Wimboh mengutip sebuah studi menegaskan, transformasi digital akan menyebabkan biaya produksi menjadi lebih murah, sehingga menurunkan daya tawar negara berkembang dalam konteks biaya tenaga kerja.

Berita Terbaru