Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Samarinda Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ilmuwan Temukan Materi Tertua di Bumi

  • Oleh Inilah.com
  • 19 Januari 2020 - 10:12 WIB

INILAHCOM, Chicago - Para ilmuwan yang sedang menganalisis meteorit mengaku telah menemukan materi tertua yang diketahui ada di Bumi. Mereka menemukan butiran debu di dalam batu ruang angkasa --jatuh ke Bumi pada 1960-an-- yang berusia 7,5 miliar tahun.

Butiran debu tertua itu terbentuk di bintang yang mulai terbentuk jauh sebelum Tata Surya kita lahir. Sebuah tim peneliti telah menggambarkan hasil temuannya dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Ketika bintang mati, partikel yang terbentuk di dalamnya terlempar ke luar angkasa. 'Butir pra-solar' ini kemudian menyatu ke dalam bintang, planet, bulan, dan meteorit baru.

"Mereka adalah contoh bintang yang solid, awan debu (stardust) yang nyata," kata kooordinator tim peneliti, Philipp Heck, yang juga kurator di Field Museum Chicago dan profesor madya di University of Chicago.

Tim peneliti dari AS dan Swiss menganalisis 40 butir pra-solar yang terkandung dalam sebagian dari meteorit Murchison, yang jatuh di Australia pada 1969.

"Penelitian ini dimulai dengan menghancurkan pecahan meteorit menjadi bubuk," kata wakil koordinator penelitian, Jennika Greer, dari Field Museum dan University of Chicago.

"Setelah semua potongan dipisahkan, di mana bentuknya menyerupai lem, dan berkarakteristik tajam - aromanya seperti selai kacang busuk," imbuhnya.

Setelah dipisahkan, bahan beraroma busuk itu kemudian dilarutkan dalam larutan asam, yang menyisakan butiran debu. "Prosesnya seperti membakar tumpukan jerami demi menemukan jarum," kata Heck.

Untuk mengetahui berapa umur butiran itu, para peneliti mengukur berapa lama mereka terpapar sinar kosmik di ruang angkasa. Sinar ini adalah partikel berenergi tinggi yang melakukan perjalanan melalui galaksi kita dan menembus materi padat.

Beberapa sinar ini berinteraksi dengan materi yang ditemuinya dan membentuk elemen baru. Semakin lama terpapar, semakin banyak elemen-elemen ini terbentuk.

Berita Terbaru