Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rembang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tulisan Doa Dalam Stiker Peserta BPNT di Kobar Mengundang Pro Kontra, Begini Jawabannya

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 24 Januari 2020 - 20:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemasangan stiker ke rumah warga peserta Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT dari program keluarga harapan yang dilaksanakan Dinas Sosial (Dinsos) Kobar mengundang pro kontra di masyarakat.

Khususnya berkaitan dengan tulisan doa yang ada pada stiker tersebut. "Ya Allah, sejahterakanlah saudara kami yang miskin ini, tapi apabila mereka berpura-pura miskin, maka Azab Mu amatlah pedih," demikian bunyi dalam tulisan tersebut.

Beberapa masyarakat pun menanyakan, mengapa harus tertera demikian pada stiker tersebut. Mereka menilai terkesan kurang ikhlas dalam memberi.

"Kalau ikhlas memberi pasti yang diharapkan pahala. Kalau orang itu menerima bantuan berarti dia memang masih miskin. Jadi kurang elok lah jika ada kutipan tersebut," ucap seorang warga.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Kobar Hj Mahrita mengatakan, maksud adanya pemasangan dari stiker untuk memberikan tanda bahwa di rumah tersebut menerima bantuan dari pemerintah.

Berkaitan dengan tulisan, ia menyebut supaya masyarakat paham, jangan sampai berpura-pura miskin. "Pemasangan stiker hanya pada rumah yang sudah terdafatar peserta BPNT, serta surat persetujuan pemilik rumah," ujarnya, Jumat, 24 Januari 2020.

Dia menuturkan, jika mereka menolak, maka pihaknya akan mencoret dari kepesertaan BPNT dan dianggap sudah mampu. Kemudian, akan diganti dengan warga yang benar-benar miskin.

Dia menjelaskan,  setiap keluarga penerima manfaat atau KPM menerima bantuan sebesar Rp 110 ribu perbulan atau KPM untuk pembelian telur dan beras.

Namun, di 2020 ini diganti namanya dengan kartu sembako, bukan lagi BPNT. Tetapi untuk setiap KPM di tahun 2020 ini menerima Rp 150.000 perbulan, atau KPM untuk pembelian telur, beras, sayur, ikan, daging, tempe dan buah.

"Kita akan menggandeng pendamping yang akan melakukan pemantauan terhadap peserta BPNT, karena semua peserta BPNT akan dipasang stiker. Jika dilepas, maka akan dianggap telah mampu dan mundur dari peserta BPNT," tutup Mahrita. (DANANG/B-7)

Berita Terbaru