Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RSUD Sultan Imanuddin Koordinasi Lintas Sektor Antisipasi Masuknya Virus Corona

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 25 Januari 2020 - 19:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun akan melakukan kordinasi lintas sektor, dalam antisipasi penanganan penyakit akibat virus corona.

Direktur RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fahruddin mengatakan, dalam kegiatan antisipasi pihaknya telah menggelar rapat dan akan bekerja sama lintas-sektor, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat, mengenai dampak kesehatan akibat virus corona.

"Untuk langkah awal, kita telah menggelar rapat persiapan ruangan dan antisipasi penanganan virus Corona, bersama Dinkes Kobar," ujarnya, Sabtu, 25 Januari 2020.

Langkah antisipasi yang dilaksanakan oleh pihaknya, menindaklanjuti surat dari Kementerian Kesehatan. Dimana telah menyiagakan thermo scanner (alat pengukur suhu tubuh) di 135 pintu masuk negara, baik darat, laut, maupun udara, serta ada langkah lain yang juga telah dilakukan pihak Kemenkes.

“Kita akan antisipasi terus menerus, mulai dari pintu bandara, dan melakukan edukasi kepada masyarakat, karena hal ini merupakan arahan Kemenkes yang harus kita lakukan dan perhatikan,” ungkap Fahruddin.


Menurut Fahruddin, sesuai arahan kementerian antisipasi yang dilakukan oleh pihaknya meliputi pemberian health alert card, edukasi dan informasi kepada masyarakat. Sudah disiapkan ruangan khusus atau isolasi, tenaga dokter spesialis, perawat, analis, dan alat pelindung diri.

Virus Corona atau Virus yang dikenal juga sebagai 2019-nCoV itu dipahami adalah galur baru coronavirus yang sebelumnya belum diidentifikasi pada manusia. Gejala-gejala infeksi virus termasuk gangguan pernapasan, demam, batuk, sesak nafas dan kesulitan bernafas.

Fachrudin pun mengingatkan, bila nantinya didapati warga yang memiliki gejala seperti terkena paparan virus tersebut, diharapkan agar proses diagnosis dilakukan secara detail dan lengkap.

Hal utama, adalah riwayat perjalanannya, itu sangat penting atau kontak dengan siapa, itulah yang harus diketahui. Pihaknya pun berharap agar penyakit itu tidak masuk ke Indonesia terutama di Kobar.

“Langkah ini sangat penting agar nantinya justru tidak menimbulkan kesalahan diagnosis, yang akan berujung pada kesalahan pada penyebaran informasi kepada masyarakat. Sebab dampak yang timbul dari penyakit ini tak hanya semata-mata pada aspek kesehatan semata, tetapi juga dapat berdampak pada aspek perekonomian negara,” tutupnya. (DANANG/B-5)

Berita Terbaru