Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Ponorogo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tim Lintas Agama Akan Turun Ukur Tanah Kuburan

  • Oleh Naco
  • 14 Februari 2020 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Sejumlah pemuka agama di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sepakat akan turun ke lapangan tanggal 10 Maret 2020 mendatang. 

Salah satu kegiatan itu, untuk mengukur ulang lahan sesuai dengan ukuran awal  yakni 1000 meter x 1500 meter sebagaimana SK Bupati.

Rencananya dalam kegiatan itu akan mengerahkan seluruh ormas masing-masing agama. Pengerahan ormas ini bukan untuk melakukan intimidasi kepada mereka yang ada di sekitar, tetapi hanya untuk mengamankan pelaksanan pengukuran ulang lahan tersebut.

‘"Kami sepakat untuk turun tanggal 10 Maret nanti, kami akan melakukan ploting lahan. Kami bukan untuk menggusur atau apapun, tapi untuk mengukur ulang lahan itu,“ kata kuasa hukum lintas agama, Supianoor dalam rapat Jumat, 14 Februari 2020.

Dalam pertemuan itu tokoh yang hadir di antaranya pemuka agama Islam, dan sejumlah denominasi gereja,  GKE Sampit, GPDI Gunung Hermon, GBT Alfa Omega, Tionghoa, Katolik Kristen, dan Hindu Kaharingan.

Kemudian setelah 15 hari sejak 10 Maret 2020 itu, maka pihak lintas agama akan kembali turun ke lapangan. Mereka akan menurunkan alat berat seperti exavator untuk membersihkan kembali lahan yang ada dalam areal ploting mereka tersebut. 

“Tapi yang jelas kiita bukan menggusur rumah masyarakat atau mengusir mereka, kalau mereka merasa terganggu kita persilakan lapor ke pemerintah," tegas Supianor.

Sementara itu, perwakilan GKE, Maryono mengaku pihaknya mendukung rencana dari tim lintas agama tersebut. Karena tujuannya sama yakni untuk mengamankan lahan kuburan semua agama yang sudah diberikan pemerintah daerah. 

Mereka kata dia mengaku was-was karena itu rumah masa depan umat,  karena jika tidak ada kepastian lahan itu pihaknya khawatir ketika sudah dikubur nanti diminta membongkar karena lahannya bermasalah.

"Sehingga kami memerlukan kepastian  lahan itu," kata Maryono.

Berita Terbaru