Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sulawesi Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala Desa Haringen Ingin Data dari Desa Digunakan untuk Menyalurkan Bantuan Sosial

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 21 Februari 2020 - 15:45 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Kepala Desa Haringen Kecamatan Dusun Timur, Yasen, berharap data yang digunakan Dinas Sosial Kabupaten Barito Timur untuk menyalurkan bantuan sosial atau bansos adalah data yang telah divalidasi oleh desa.

Harapan ini disampaikan Yasen melalui Sekdes Haringen Briano di sela kegiatan musyawarah Desa verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) bersama Dinas Sosial Kabupaten Barito Timur, Jumat, 21 Februari 2020.

Menurut Briano, data kondisi ekonomi warga Desa Haringen setiap tahun terus berubah karena itu perlu dilakukan pendataan ulang dan verifikasi setiap tahun agar penyaluran bansos tepat sasaran.

"Dulu ada yang sudah meninggal tapi masuk dalam data penerima bansos karena menggunakan data yang lama," kata Briano.


Dia juga menerangkan bahwa warga yang menerima bansos pada beberapa tahun lalu bisa saja tahun ini tidak lagi menerima bansos karena mengalami perbaikan perekonomian keluarga. Begitu pula sebaliknya.

"Kami juga menyambut baik program bansos dari Kementerian Sosial dan kegiatan musyawarah desa untuk verifikasi dan validasi DTKS Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos," lanjut Briano.

Dia mengingat warga yang tidak memenuhi kriteria sebagai KPM bansos agar dengan kesadaran sendiri mengundurkan diri dan memberikan kesempatan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

"Kami juga selalu bilang kepada warga yang terima bansos bahwa program pemerintah ini bukanlah sesuatu yang abadi karena sifatnya hanya stimulan agar warga dapat berusaha untuk memperbaiki kondisi ekonomi, jadi sewaktu-waktu bisa dihentikan," pungkasnya.

Untuk diketahui, data KPM bansos yang dimiliki Desa Haringen saat ini ada 39 keluarga, data tersebut dapat berkurang jika ada keluarga yang mengundurkan diri dari daftar KPM saat rumahnya akan ditempeli stiker sebagai penanda keluarga miskin. (BOLE MALO/B-5)

Berita Terbaru