Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Asahan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kabar Simpang Siur Gagalnya Penculikan Murid SD Heboh Warga Pangkalan Bun

  • Oleh Wahyu Krida
  • 25 Februari 2020 - 14:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kabar gagalnya upaya penculikan anak yang menimpa salah satu murid SD 2 Madurejo menghebohkan warga Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan sekitarnya.

Kabar ini beredar melalui screenshot layanan pesan WhatsApp melalui media sosial dikirimkan oleh seseorang yang tertulis Guru Tuti Kelas 1.

Namun anehnya guru-guru di sekolah tersebut mengatakan tidak ada yang bernama Tuti. Bahkan saat anggota Reskrim dan Intel  Polres Kobar mendatangi dan mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut, Selasa, 25 Februari 2020, Kepala SDN 2 Madurejo Sahrudin juga tidak bisa memastikan kebenarannya.

"Kami tadi juga sempat mendatangi dan menanyai anak yang bersangkutan di rumahnya, pasca viralnya kabar ini. Anak tersebut mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar 2 Minggu lalu," jelas Kepsek kepada beberapa anggota polisi

Kepsek menjelaskan, saat itu si anak sudah pulang ke rumahnya, namun balik lagi ke sekolah. "Katanya mau latihan hadrah untuk lomba. Sepulang latihan sekolah dan melintas di Jalan Malijo katanya ada sebuah mobil avanza singgah dan seseorang dalam mobil tersebut turun," jelasnya.

Namun si anak juga tidak mengetahui maksud mobil itu berhenti dan penumpangnya turun, tapi anak tersebut langsung lari.

"Kabar satu-satunya sebenarnya hanya dari sang anak. Namun anak tetsebut juga mengatakan tidak menceritakan kejadian itu pada orangtuanya. Entah bagaimana kabar ini bisa menyebar. Padahal setelah kami telusuri sana sini, rudak ada saksi lain yang mengetahui persis masalahnya," jelas Kepsek.

Lantaran viralnya kabar ini, menurut Kepsek, pihak sekolah juga kebanjiran pertanyaan dari para orang tua murid. 

"Anehnya saat kami konfirmasi kabar ini pada orangtua murid yang katanya mau diculik tersebut, mereka  juga  malah bingung. Meski demikian, hal ini kami serahkan pada aparat keamanan yang menelusuri kebenarannya," jelas Kepsek. (WAHYU KRIDA/B-6)

Berita Terbaru