Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sulawesi Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sampaikan Duka, Bupati Hendra Harap Tak Ada Lagi Korban Tenggelam Hingga Kehilangan Nyawa

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 27 Februari 2020 - 06:40 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau Hendra Lesmana menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Imam Bogi Yudasetara, alias Yuda, 24, warga Jalan Niaga, RT 5, Kelurahan Nanga Bulik, akibat tenggelam di Sungai Lamandau pada Selasa 25 Februari 2020.

Korban tenggelam bernama Yuda diketahui meninggal dunia setelah jasadnya ditemukan sehari setelah dinyatakan tenggelam dan hilang di Sungai Lamandau.

"Saya atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah daerah turut berduka atas wafatnya saudara Yuda. Mari kita sama-sama doakan semoga almarhum berada di tempat terbaik, dan semoga amal ibadahnya di terima Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran," ungkapnya, Rabu 26 Februari 2020 malam.

Bupati Hendra juga mengaku sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa korban, terlebih korban diketahui masih dalam usia produktif. Bahkan korban baru saja tuntas menyelesaikan proses perkuliahan di sebuah perguruan tinggi di Malang, Jawa Timur.

Selebihnya, Bupati Hendra berharap agar peristiwa yang menimpa Yuda adalah peristiwa memilukan terakhir dan tidak ada lagi kejadian serupa. Ia mengingatkan agar seluruh masyarakat senantiasa waspada dan hati-hati, utamanya saat beraktivitas di sungai.

"Apalagi saat ini musim penghujan, volume air sungai cenderung meningkat dibanding biasanya. Mari berhati-hati terutama saat berktivitas di sungai, jangan lalai untuk terus saling mengingatkan, apalagi untuk anak-anak harus betul-betul dalam pengawasan dan penjagaan kita," ajaknya.

Seperti diketahui, pada Selasa 25 Februari 2020 sekira pukul 16.30 WIB, korban yang akrab disapa Yuda dinyatakan tenggelam di Sungai Lamandau RT 09 Nanga Bulik. Kala itu korban yang tengah memberi makan ikan di keramba apung miliknya itu berniat mengambil tali perahu yang terlepas dari ikatan dan terbawa hanyut arus Sungai Lamandau.

Seketika korban menceburkan diri ke sungai untuk meraih tali perahu yang hanyut tersebut. Namun nahas, korban diduga tak mampu menguasai medan dan justru ikut terbawa hanyut derasnya arus air hingga dinyatakan hilang.

Setelah tim gabungan melakukan upaya pencarian, korban akhirnya ditemukan pada Rabu 26 Februari 2020 malam sekira pukul 19.30 WIB. Saat pertama ditemukan, korban berada di tengah sungai tepat di bawah jembatan Sei Lamandau atau Jembatan Kujan, Desa Kujan, kecamatan Bulik. Sayang, saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
(HENDI NURFALAH/m)

Berita Terbaru