Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Dompu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Insentif Pariwisata Atasi Virus Corona Disebut Salah Sasaran

  • Oleh Teras.id
  • 07 Maret 2020 - 17:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior dari Institute of Development Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menilai upaya pemerintah dalam memberikan insentif kepada sektor pariwasata di tengah tertekannya kunjungan wisatawan akibat virus corona (Covid-19) tidak akan efektif. Menurutnya, wabah tersebut membuat orang enggan untuk bepergian, walaupun diberikan diskon.

"Orang nggak mau bepergian, orang nggak mau ke tempat keramaian hotel restoran. Sekarang tempat keramaian malah didiskon. Pusing lah itu. Yang terpenting untuk menghadapi virus corona adalah bukan dengan diskon pesawat," kata Faisal ditemui di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat 6 Maret 2020.

Kemudian kebijakan untuk membebaskan sementara pajak hotel dan restoran terhadap 10 destinasi, kata Faisal, hal ini malah membuat pemerintah daerah kehilangan pendapatannya dan semakin memperburuk perekonomian.

"Kalau daerah wisata akan pendapatan utama Pemda sangat dominan dari pajak hotel dan restoran, misalnya Bandung dari hotel saja pendapatannya tinggi, triliunan dari pajak. Kompensasi ini malah melemahkan ekonomi daerah," kata Faisal.

Faisal menuturkan, seharusnya sektor yang cocok diberikan intensif saat terjadi wabah virus corona adalah kesehatan publik, bukan sektor pariwisata.

"Paling penting untuk menghadapi virus corona ini adalah strong public health policy response. Jadi respon kebijakan kesehatan publik yang kuat, jangan cuman ngomong jaga kesehatan," ucapnya.

Dia juga mengatakan, pengelolaan informasi juga harus ditingkatkan. Di Singapura misalnya, perkembangan soal virus corona diberikan langsung ke masyarakat melalui gawai masing-masing.

"Kemudian kita dapat update nggak setiap hari. Kalau di Singapura warganya di WA setiap hari dua kali, progress-nya gimana Pemerintah," kata Faisal.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkaji penerapan insentif pariwisata menyusul perkembangan teranyar dampak wabah Virus Corona di Tanah Air. Ia mengatakan penerapan insentif yang sebelumnya telah dikaji pemerintah akan diterapkan dengan mempertimbangkan efektifitas dan waktu yang tepat, tergantung kebutuhan.

"Kalau yang efektivitas penurunan pajak hotel dan restoran tetap kita lakukan, kita lihat kalau mereka lakukan persiapan situasi menurun sekarang, kalau tarif diskon lainnya juga kita lihat sesuai kesiapan, kalau memang timingnya enggak tepat bisa dimundurkan, kita fleksibel terhadap situasi demand di industrinya," ujar Sri Mulyani di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Berita Terbaru