Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cerita di Balik Nama Tyson Fury, Terinspirasi Mike Tyson

  • Oleh Teras.id
  • 10 Maret 2020 - 10:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah era Mike Tyson, kelas berat seperti kehilangan magnet. Tidak ada nama besar lagi yang muncul, sehingga dunia tinju lebih banyak diramaikan jagoan kelas yang lebih ringan seperti Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather Jr.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kelas berat kembali mendapat tempat, di antaranya dengan kemunculan nama Tyson yang lain Tyson Fury. Kedua nama ini tidak ada hubungan darah. Mike Tyson dari New York, sedangkan Tyson Fury adalah petinju Inggris. Namun keduanya mempunyai keterkaitan yang unik dan istimewa.

Fury melakukan debut profesionalnya pada 2008 dan telah mengumpulkan rekor 30-0-1, dengan 21 kemenangan KO.

Peringkatnya terus naik dan puncaknya terjadi pada 2015, ketika dia menghadapi juara kelas berat Wladimir Klitschko, yang telah memegang gelar selama hampir satu dekade. Fury menang angka mutlak.

Setelah kemenangan itu, dia mengalami depresi hingga akhirnya melepaskan gelar juara pada Oktober 2016 setelah gagal tes kokain. Dia memulai comeback-nya pada awal 2018, dan Desember itu menghadapi juara kelas berat WBC yang tidak terkalahkan, Deontay Wilder. Namun pertandingan berakhir seri.

Dalam pertandingan ulang, Februari 2020, Fury mengalahkan juara dengan TKO ronde ketujuh. Kedua petinju akan melakukan rematch pada Juli 2020.

Karier Fury memiliki beberapa kesamaan dengan Tyson, yang mempunyai rekor 50-6 dengan 44 KO. Keduanya menghadapi kontroversi dan masalah yang menyebabkan mereka kehilangan lisensi tinju mereka sebelum bisa kembali naik ring.

Tyson seperti tidak pernah jauh dari masalah di luar dan di atas ring. Puncak masalah di atas ring ketika ia menggigit telinga Evander Holyfield.

Tyson mengatakan, bahwa dia agak terkejut melihat sosok Fury yang jangkung sehingga terlihat aneh dengan gaya bertarungnya. Dia mengatakan bahwa Fury "jauh lebih baik daripada apa yang terlihat."

Tyson - dengan tinggi 177 cm lebih rendah hampir 30 cm dibanding Fury, biasanya bergerak dari kiri ke kanan untuk menyerang lawan dari samping, daripada di tengah. Fury, di sisi lain, adalah "petinju yang sangat teknis, sangat canggih," menurut komentator UFC Joe Rogan.

Berita Terbaru