Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lab di Luar Kemenkes Berharap Dilibatkan Periksa Virus Corona

  • Oleh Teras.id
  • 11 Maret 2020 - 08:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah laboratorium berharap dilibatkan pemerintah dalam pemeriksaan atau pengujian spesimen sampel orang-orang yang diduga terinfeksi virus corona COVID-19. Selama ini pemeriksaan tersebut hanya mengandalkan laboratorium-laboratorium di bawah Kementerian Kesehatan.

Ketua Tim Riset CoV-Formulasi Vaksin di Profesor Nidom Foundation, Chaerul Anwar Nidom, termasuk yang mengungkap harapannya itu. Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga ini aktif melakukan riset tentang virus corona penyebab flu burung.

Belakangan Nidom dan timnya sedang menguji formula Curcumin, zat aktif dalam empon-empon, melawan aneka patogen pada hewan percobaan di laboratorium. "Kalau bagi saya pribadi, sebaiknya memang pemerintah berbagi sampel kepada pihak yang paham masalah wabah dan patogen," katanya kepada Tempo.co pada Selasa, 10 Maret 2020.

Menurutnya, mempelajari virus-virus tidak sama satu sama lain karena memiliki banyak dimensi. "Jadi kalau buat kebijakan salah bisa segera dicabut untuk menghentikan dampaknya (jika pemerintah berbagi)," katanya melanjutkan.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio pernah mengungkap harapan yang sama dalam sebuah diskusi di Jakarta, Ahad 8 Maret 2020. Pelibatan laboratorium lain disebutkannya, "Setidaknya untuk cross konfirmasi dibutuhkan sebelum diumumkan ke publik, untuk meyakinkan hasilnya positif atau negatif."

Ia membandingkan kondisi di Indonesia dengan negara-negara lain. Di Eropa dan Cina misalnya, pemerintah setempat dinilainya mau melibatkan universitas-universitas dalam penanganan virus corona ini. "Sehingga publikasinya banyak. Setiap ada perkembangan dianalisis dan di-publish," ucap dia.

Amin menyatakan Indonesia memiliki kampus-kampus berkualitas yang laboratoriumnya bisa membantu proses diagnosa virus corona ini. Bahkan, kata dia, kampus seharusnya dilibatkan untuk membuat prediksi-predikisi terkait perkembangan virus ini dan dampaknya.

Dia juga mengatakan Kementerian Kesehatan belum pernah mengajak lembaganya untuk mendiagnosa seseorang yang diduga terinfeksi virus corona Covid-19. "Untuk diagnostik belum dilibatkan," kata profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia itu. 

Seperti pernah dituturkan seorang penelitinya, Frilasita Aisyah Yudhaputri, Eijkman memiliki kapasitas dan kemampuan dalam mendeteksi secara sensitif dan spesifik keberadaan setiap virus tersebut dalam sampel teknis. Metode yang digunakan adalah kombinasi Teknik PCR dan sequencing dengan menggunakan gen RNA-dependent RNA Polymerase (RdRP) virus sebagai penanda identifikasi.

“Dalam penanganan virus corona, Eijkman mempunyai fasilitas laboratorium tersertifikasi untuk menangani patogen risiko tinggi, laboratorium Biosafety Level (BSL) 2 dan 3,” katanya dalam sebuah seminar awam, 12 Februari 2020.

TERAS.ID

Berita Terbaru