Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Jual Gabah Dinilai Murah, Petani Minta Pemerintah Beri Solusi

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 20 Maret 2020 - 21:10 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Petani padi di wilayah Kecamatan Paku Kabupaten Barito Timur mulai memasuki masa panen. Namun sayang, hasil gabah ini masih dihargai murah oleh tengkulak.

"Hari ini bersama seluruh penyuluh BPP Paku, kami melakukan pengubinan di Desa Tampa dan Desa Pangkan, untuk memprediksi hasil gabah petani per hektarenya," kata Asbel Serep di Desa Pangkan, Jumat 20 Maret 2020.

Menurutnya, hasil panen padi di wilayah kerjanya pada tahun ini cukup memuaskan yakni sekitar 6,5 ton gabah kering per hektare, namun harga gabah yang ditawarkan tengkulak masih rendah.

"Tengkulak dari Ampah beberapa waktu lalu menawarkan harga Rp 5.500 per kilo gram gabah," imbuh Asbel.

Dia menjelaskan, saat ini petani binaannya di Kecamatan Paku sudah ada yang menyimpan hasil panen gabah Inpari 30 sebanyak 8 ton tetapi belum bisa menjual karena harga gabah yang murah.

Sementara itu petani padi di Desa Pangkan, Mardani, berharap pemerintah mencarikan solusi terkait harga jual gabah yang rendah.

"Kita berharap pemerintah daerah membantu mencarikan solusi agar harga jual gabah di petani bisa lebih tinggi," ujar Mardani.

Total luas tanam padi sawah maupun ladang di Kecamatan Paku pada musim tanam oktober-maret sebanyak 1.647 hektare. (BOLE MALO/B-11) 

Berita Terbaru