Di tengah penyebaran virus corona Covid-10, nasabah BNI disarankan untuk bertransaksi secara elektronik menggunakan sarana mobile banking.

Corporate Secretary Bank BNI Melly Meiliana mengatakan apabila tetap membutuhkan layanan perbankan di cabang, layanan ke nasabah dipastikan aman karena telah diterapkan protokol pengamanan virus corona.

"Protokol tersebut antara lain protokol tindakan Preventif, yaitu berupa pengecekan suhu tubuh kepada semua orang yang masuk dan keluar dari Kantor Cabang BNI," ujarnya Minggu.

BRI
Adapun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan pada akhir Maret 2020, transaksi internet banking akan meningkat 38 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, transaksi di market place online diperkirakan naik 15 persen dibandingkan posisi bulan sebelumnya.

Corporate Secretary (Corsec) BRI Amam Sukriyanto mengatakan transaksi layanan online tersebut meningkat seiring dengan penerapan social distancing. "Data transaksi dan penarikan tunai di mesin ATM BRI tercatat mengalami peningkatan, meskipun belum terlalu drastis," ujarnya Minggu (22/3/2020).

Pada Januari 2020, per hari rata-rata terdapat 2,9 juta transaksi penarikan dan pada Februari 2020 meningkat menjadi 3 juta transaksi. Sementara pada pertengahan Maret, transaksi penarikan uang tunai di ATM BRI per hari rata-rata tercatat 3,1 juta kali transaksi.

Menurutnya, kinerja operasional, lewat layanan ATM maupun layanan di unit kerja operasional BRI berjalan seperti biasa tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan nasabah bertransaksi.

"Tidak ada perubahan proses layanan karena work from home dan BRI tidak mengalami kendala menerapkan hal tersebut," kata Amam.

TERAS.ID