Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Masyarakat Minta Solusi Hadapi Dampak Ekonomi Terkait Kebijakan Pemerintah Atasi Wabah Corona

  • Oleh Naco
  • 26 Maret 2020 - 11:55 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah menganjurkan untuk mengurangi aktivitas bermacam kegiatan untuk di luar rumah, guna mencegah penyebaran virus corona. Langkah tersebut dinilai sangat baik, namun ada dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat. Sehingga, perlu ada solusi untuk itu.

Tokoh masyarakat di Kecamatan Mentaya Hulu, Bambang berharap bagi masyarakat berpenghasilan rendah, harus adanya kepedulian dan peran dari anggota DPRD Kotim, khususnya perwakilan dapil 5 untuk  bisa menyuarakan kepada  pemerintah.

Di antaranya memberikan bantuan bahan pokok dan obat-obatan, atau berupa bantuan langsung tunai maupun non-tunai. Sehingga, masyarakat bisa bertahan di tengah penyebaran virus corona.

Termasuk, melakukan pengawasan  harga bahan pokok yang begitu mulai melonjak dan hampir tidak terlihat adanya peran pengawasan .

"Pemerintah harus hadir dan memberikan narasi nyata untuk melindungi masyarakat dari bahaya virus tersebut," kata Bambang, Kamis, 25 Maret 2020.

Tidak harus menjadi pemerintahan yang reaksional, tetapi cukup bijak memberikan informasi dan menjelaskan tata cara penanganan virus tersebut, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Mengapa sampai saat ini jumlah pasien yang terkena virus Covid-19 cenderung bertambah, karena tidak terjadi keterbukaan yang mampu mengatasi rasa penasaran masyarakat. Pemerintah perlu melakukan upaya kerja sama baik dengan lembaga swasta maupun masyarakat umum, sehingga kuncinya pada proses komunikasi dan kepercayaan," tegasnya.

"Melalui wakil rakyat di DPRD, kami berharap agar bisa mendegarkan keluhan kami dan apa yang menjadi permaslahan di tengah masyarakat. Harus adanya terobosan dari DPRD Kotim untuk berperan melakukan pencegahan, pengawasan, dan menyuarakan keinginan masyarakat," tukasnya.

Sehingga, pemerintah bisa memberikan bantuan berupa kebutuhan bahan pokok dan keperluan lainnya. Terutama bagi masyarakat di desa wilayah Utara, yang sehari-hari beraktivitas keluar masuk desa, baik ke kecamatan atau ibukota kabupaten.

“Instruksi harus total dan tegas kepada seluruh masyrakat Kotim saat ini. Kalau sebagian masih kerja, tidak ada tracking menyeluruh, maka akan percuma. Dikhawatirkan, penyebaran berlarut-larut dan kemampuan infrastruktur kesehatan dan tenaga medis terbatas, serta dampak ekonomi akan lebih besar," tandas mantan Kepala Desa Tanjung Jariangau tersebut.(NACO/B-11)

Berita Terbaru