BORNEONEWS, Palangka Raya - Setiap hari jumlah orang dalam pemantauan atau ODP dan pasien dengan pengawasan atau PDP terus bertambah, terlihat dari rilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah yang diupdate setiap hari. Tetapi Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan bahwa sebenarnya bukan jumlah pasien yang bertambah tetapi proses pengetesan covid-19 yang semakin hari semakin lama.

"Jumlah ODP Kalteng bertambah 65 orang sehingga per Sabtu, 28 Maret 2020 total ODP Kalteng adalah 411 orang. Sebaliknya, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penurunan 2 orang, semula berjumlah 36 orang, kini hanya menjadi 34 orang. Kalau kita lihat, sebenarnya ini bukan setiap hari pasiennya semakin bertambah ya tetapi karena memang pengetesan Covid-19 ini semakin hari semakin lama," kata Suyuti kepada Borneonews pada Sabtu, 29 Maret 2020.

Menurut Suyuti, pasien-pasien yang dalam perawatan ini tidak atau belum diketahui apakah positif atau negatif COvid-19 karena masih menunggu hasil laboratorium. Hanya laboratoriumlah yang dapat memastikan apakah pasien benar positif sehingga bisa segera dirawat, atau negatif sehingga dapat keluar dari rumah sakit dan mengisolasi diri di rumah masing-masing.

"Yang membuat lama ini kan pasien kita tahan di rumah sakit karena harus menunggu hasil pemeriksaan sementara hasil uji laboroatorium ini makin hari makin lama saja keluarnya," tutur Suyuti.

Untuk di Palangka Raya, lanjutnya, pihak RSUD dr Doris Sylvanus masih menggunakan laboratorium pemeriksaan di Jakarta, sedangkan Pangkalan Bun lebih cepat karena pemeriksaannya di Surabaya.