Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Banyuwangi Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bilik Disinfektan Dinilai Bisa Membahayakan Diri, Begini Penjelasan dan Sarannya

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 30 Maret 2020 - 12:05 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Saat ini, cukup banyak di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terutama tempat perkantoran, bandara, terminal Pelabuhan Sampit dan sejumlah tempat fasilitas umum lainnya menyediakan bilik disinfektan. 

Bilik disinfektan sendiri dipersiapkan bagi ara pengunjung yang datang maupun para pegawai yang ingin masuk ke areal tersebut. Hal itu dilakukan, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di daerah ini. 

Namun Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) dr Yuendri Irawanto, berpendapat lain. Dirinya mengungkapkan bahwa disinfektan yang disemprotkan ke badan bisa membahayakan diri. Dirinya pun tidak merekomendasikan penggunaan bilik tersebut, karena tidak berdampak positif. 

"Bilik disinfektan tersebut bukan cara efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19. Justru bisa membahayakan bagi diri yang disemprot," ujar Yuendri, saat ditemui wartawan, Senin, 30 Maret 2020. 

Apalagi, bilik disinfektan sendiri banyak yang menggunakan cairan pemutih dan juga pembersih lantai. Sehingga, cukup membahayakan bagi tubuh orang yang terkena cairan tersebut. Sehingga, sambungnya, sudah seharusnya hal itu dikurangi. Apalagi organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) juga tidak merekomendasikan penggunaan tersebut.

"WHO juga tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfektan tersebut. Apalagi, cairan yang digunakan bukan dari alkohol, chlorexidine, antibacterial, peroxide dan turunan halogenated phenol," kata Yuendri. 

Dia melanjutkan bahwa cairan yang banyak digunakan untuk bilik disinfektan sendiri diperuntukan sebagai pembersih lantai dan juga digunakan untuk pembersih alat tenaga medis. 

Sehingga, jika dipaksakan digunakan untuk penyemprotan tubuh bisa berbahaya. Bahkan bisa membuat iritasi parah pada kulit, hingga gangguan pernafasan. Selain itu, bisa juga berdampak terhadap penyakit kangker. 

"Saya menjelaskan ini bukan untuk menakuti masyarakat. Namun sebagai edukasi agar upaya pencegahan penyebaran Covid-19 bisa lebih maksimal dan tepat," terang Yuendri. 

Dia menyarankan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih baik menjalankan pola hidup sehat, physical distance, rajin mencuci tangan, makan makanan bergizi, menyiapkan cairan antiseptik, berjemur dan menyemprotkan disinfektan di rumah dan lingkungan. 

Berita Terbaru