Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kutai Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sebut PT KPC Membuat Bom, Wartawan Abal-Abal Ditangkap Jatanras Polres Kobar

  • Oleh Tim Borneonews
  • 30 Maret 2020 - 18:31 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Seorang wartawan abal-abal bernama Muhammad Aliyanto (41 tahun) alias Iyan Ranjau warga Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat diciduk anggota Reskrim Polres Kotawaringin Barat (Kobar).

Dia ditangkap karena ulahnya membuat tuisan di media sosial dan blog tentang informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.

Dalam kegiatan ekspose perkara, Senin, 30 Maret 2020, Kapolres Kobar AKBP E Dharma B Ginting menjelaskan akibat ulahnya tersangka Iyan Ranjau dijerat UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

"Dalam sebuah blog tersangka Iyan Ranjau menulis bahwa Pabrik Pengolahan Biji Besi di Desa Bumiharjo Pangkalan Bun, Kobar tertutup dan Disinyalir Pabrik Buat Bom. Tulisan ini juga di posting oleh akun Facebook milik tersangka yaitu @Iyan Ranjau," jelasnya.

Kapolres menjelaskan postingan tersebut dibuat Iyan Ranjau di akun Facebook miliknya 9 Februari 2020 pukul 03.21 WIB.

Saat itu pelaku mengatakan PT Kapuas Prima Coal (KPC) telah membuat bom serta mengatakan perusahaan PKI saat menjawab komentar netizen.

"Tersangka Iyan Ranjau dibekuk anggota Jatanras Polres Kobar pekan lalu di Ketapang yang menjadi tempat persembunyiannya. Karena berupaya melarikan diri saat ditangkap, terpaksa petugas melakukan  upaya represif untuk meringkusnya," jelasnya.

Saat diperiksa penyidik, tersangka mengaku adalah seorang wartawan. "Anggota juga melakukan penelusuran yang akhirnya diketahui bahwa Iyan Ranjau masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Ketapang Kalbar dengan kasus serupa," jelasnya.

Saat dikonfirmasi wartawan terkait ulahnya, Iyan Ranjau tanpa merasa bersalah mengatakan bahwa tudingan kepada PT KPC adalah benar.

Ketika ditanyai wartawan apakah yang memproduksi bom dia bersikukuh bahwa apa yang dirinya tulis adalah benar, namun dia mengakui tidak mempunyai data otentik terkait opininya tersebut. 

Berita Terbaru