Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Patung Pesilat PSHT Dirusak, Tangannya Terputus! Pengurus Sebut Mengarah ke SARA

  • Oleh Teras.id
  • 07 April 2020 - 13:00 WIB

TEMPO.CO, Sragen – Aksi perusakan terhadap tugu milik perguruan silat persaudaraan setia hati terate (PSHT) kembali terjadi di Sragen.

Kali ini, patung dan tugu PSHT di Kampung Mojomulyo RT 1/119 Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen Kota, dilaporkan dirusak oknum tak dikenal, Senin (6/3/2020).

Diduga pelaku pengrusakan lebih dari satu dan beraksi dinihari memanfaatkan situasi lokasi yang sepi. Tugu yang berdiri di sebelah selatan perlintasan kereta api Mojo itu, di rusak dengan dilempar cat warna kuning dan tangan patung sebelah kiri dirusak hingga putus.

Ketua Rayon PSHT Sragen Kulon, Iwan Andriyanto LG mengatakan rusaknya patung diketahui jam 06.00 WIB pagi tadi. Pihaknya menduga pengrusakan dilakukan lebih dari satu orang pada rentang waktu antara pukul 03.00-04.00 WIB.

“Kalau melihat yang dirusak, kemungkinan pelakunya lebih dari satu. Tugunya disiram, tangan sebelah kiri patung dirusak,” paparnya ditemui di lokasi patung yang rusak, Senin (6/4/2020).

Menurutnya, dari para warga PSHT sepakat untuk melaporkan kasus itu ke Polres. Namun mengingat situasi dalam siaga covid-19 dan ada larangan berkumpul, maka niatan laporan sementara ditangguhkan.

Kendati begitu, pihaknya tetap mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap pelakunya. Sebab aksi pengrusakan itu sudah mengarah pada SARA dan tak bisa ditoleransi lagi.

“Ini bukan perkara kerugian materiil, tapi ini yang dirusak simbol perguruan. Sudah mengarah pada SARA, karuannya kalau orang dipukuli genah, tapi ini sudah simbol yang dirusak. Makanya kami tetap berharap diusut tuntas,” paparnya.

Iwan menguraikan aksi pengrusakan itu juga menodai keberadaan tugu dan patung PSHT di Sragen Kota itu yang sejak dibangun 2008 selalu aman-aman saja.

“Kami minta teman-teman menahan diri dan tidak terprovokasi. Yang jelas kami mendesak agar polisi mengusut tuntas,” timpal Sekretaris Rayon.

Berita Terbaru