Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Raja Ampat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Setelah 30 Tahun, Puncak Himalaya Bisa Dilihat dari 200 Km

  • Oleh Teras.id
  • 09 April 2020 - 06:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Isolasi wilayah atau lockdown di India diharapkan dapat memutus penyebaran virus corona. Jalanan India kini lengang, hanya aparat yang bersliweran menjaga jalanan. Nah, sepinya lalu lintas membuat polusi berkurang drastis.

Imbasnya, warga India bisa melihat puncak Himalaya dari jarak 200 km untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, di distrik Jalandhar Punjab di India.. Himalaya pun jadi trending topic di media sosial. Warga mengomentarinya dengan kata-kata, "memukau, luar biasa, besar, mengejutkan, tidak pernah terjadi sebelumnya, fenomena langka."

Sant Balbir Singh Seechewal mengatakan dia belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, SBS Hindi melaporkan, dikutip Rabu, 8 April 2020.

Dewan Polusi Pusat India mengatakan ada 'peningkatan kualitas udara yang signifikan'. “Kami bisa melihat gunung yang tertutup salju dengan jelas dari atap (rumah) kami. Dan bukan hanya itu, bintang terlihat di malam hari. Saya belum pernah melihat yang seperti ini belakangan ini,” kata Seechewal, yang telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran terhadap pencemaran lingkungan selama lebih dari 30 tahun.

Mantan pemain kriket India Harbhajan Singh mengatakan, itu adalah pengalaman yang tidak pernah ada sebelumnya. “Sebuah indikasi yang jelas tentang dampak pencemaran yang telah kami lakukan terhadap ibu bumi,” kata Singh memposting di Twitter.

India, negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang, telah memberlakukan lockdown karena pandemik wabah virus corona sejak 22 Maret, “Bukan hanya lalu lintas normal yang 'pergi' dari jalan, tetapi sebagian besar industri juga ditutup. Ini telah membantu membawa tingkat polusi ke tingkat yang luar biasa rendah,” kata Seechewal.

Terletak di sungai Beas, Manali adalah pintu gerbang untuk bermain ski di Solang Valley dan trekking di Parvati Valley.[REUTERS]

Dewan Polusi Pusat India mengatakan jam malam nasional pada 22 Maret, dan penutupan wilayah sejak 22 Maret, telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas udara di negara itu.

Berita Terbaru