Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mandailing Natal Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bisa Tabrak Bumi, Ini 8 Catatan Soal Asteroid dari NASA

  • Oleh Teras.id
  • 19 April 2020 - 07:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sabtu dinihari dan pagi, 18 April 2020, dua asteroid diperhitungkan telah melesat mendekat dan bahkan memotong garis orbit Bumi dalam perjalanannya yang sama-sama mengelilingi matahari. Keduanya adalah 2020 GR2 dan 2020 GT2, masing-masing berukuran 31 meter dan 54 meter melesat dengan kecepatan 16 ribu km/jam dan lbih dari 46 ribu km/jam.

Kedua asteroid itu berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi pada pukul 00.57 wib dan 07.07 wib, dengan jarak masing-masing dari Bumi hampit tiga juta mil dan 1,4 juta mil. Keduanya datang 'bertamu' setelah dua asteroid pada Rabu malam (2020 GH2) dan Kamis sore (2020 GN2) dengan jarak yang lebih dekat lagi dengan Bumi yakni 223 ribu dan 763 ribu mil.

Beruntung keempatnya tak sampai menabrak dan mengancam kehidupan di Bumi. Faktanya, mereka ada yang sudah beberapa kali menyapa Bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari. Ada yang baru akan datang lagi setelah puluhan tahun nanti.

Berapa sering Bumi berpapasan dengan asteroid dan pecahannya yang berupa meteoroid seperti itu Berapa besar peluang terjadinya tabrakan, dan berapa besar ancaman yang diberikan Berikut ini delapan fakta yang bisa diketahui cepat tentang asteroid, ukuran dan frekuensinya datang melintas, seperti yang dikutip dari laman Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA),

1. Setiap hari, Bumi dibombardir lebih dari 100 ton debu dan partikel seukuran butiran pasir.

2. Sekali setiap tahun, sebuah asteroid seukuran mobil menabrak atmosfer Bumi, menciptakan bola api di langit dan terbakar habis sebelum sampai ke permukaan.

3. Setiap 2.000 tahun atau lebih, sebuah meteoroid seukuran lapangan bola menabrak Bumi dan menyebabkan atau meninggalkan kerusakan di permukaan Bumi.

4. Sekali setiap beberapa juta tahun, sebuah obyek langit yang cukup besar mengancam peradaban di Bumi. Lubang kawah di Bumi, bulan atau benda planet lainnya adalah bukti dari peristiwa hantaman itu.

5. Batuan dari luar angkasa berukuran diameter sekitar 25 meter akan terbakar habis saat memasuki atmosfer Bumi dan menyebabkan kerusakan minor atau tidak sama sekali di permukaan.

6. Jika sebuat meteoroid berbatu berukuran diameter lebih besar dari 25 meter tapi kurang dari satu kilometer menabrak Bumi, dia akan menyebabkan kerusakan lokal di permukaan.

7. Kalau berukuran diameter lebih dari satu hingga dua kilometer, tabrakan bisa berdampak ke seluruh Bumi. Sebagai catatan, Toutatis yang berdiameter 5,4 kilometer adalah asteroid paling berbahaya bagi Bumi yang dikenal selama ini.

8. Populasi asteroid penghuni sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter, dan tidak mengancam Bumi, bisa sebesar ukuran diameter 940 kilometer. (TERAS.ID)
 

Berita Terbaru