Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Keerom Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jerman dan Inggris Setujui Uji Vaksin Corona pada Manusia

  • Oleh Teras.id
  • 23 April 2020 - 10:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman dan Inggris merencanakan untuk uji klinis kepada sukarelawan manusia untuk menemukan vaksin corona COVID-19. Paul Ehrlich Institute (PEI), Jerman, mendapat izin uji coba untuk vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lokal BioNTech dan raksasa farmasi Amerika Serikat, Pfizer.

"Paul Ehrlich Institute telah mendapatkan persetujuan uji klinis pertama vaksin terhadap COVID-19 di Jerman," ujar PEI dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip New York Post, Rabu, 22 April 2020.

Tes kandidat vaksin bernama BNT162 itu juga direncanakan di Amerika, setelah persetujuan untuk pengujian pada manusia diperbolehkan di negara itu. Uji coba akan mencakup 200 sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 55 tahun yang akan divaksinasi dengan varian vaksin RNA.

Sementara fase kedua dapat melibatkan sukarelawan dari kelompok berisiko tinggi. Baik PEI maupun pengembang tidak menentukan kapan uji coba akan dimulai, meskipun Biontech mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu akan segera dilakukan.

Uji coba itu merupakan yang keempat di seluruh dunia dari lembaga pencegahan yang menargetkan virus corona, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 177.000 orang dan menginfeksi lebih dari 2,5 juta menurut data dari Johns Hopkins University.

Sementara, di Inggris, ilmuwan akan segera mulai perekrutan sukarelawan uji klinis pada vaksin kedua yang ditetapkan akan dimulai pada Juni bekerja sama dengan Imperial College London. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menjanjikan US$ 22,5 juta-US$ 28 juta untuk upaya pembuatan vaksin.

Para peneliti vaksin di Inggris mengakui bahwa ada atau tidak adanya jaminan mereka yakin akan berhasil, tapi percobaan hewan baru-baru ini telah berhasil. Sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 55 sedang dicari untuk uji coba, yang diharapkan berlangsung selama enam bulan.

Hancock juga mengumumkan bahwa para ilmuwan di University of Oxford akan mulai menguji vaksin pada manusia pada hari ini, Kamis, 23 April 2020 setelah pemerintah Inggris berjanji akan memberikan bantuan sekitar US$ 25 juta.

Ketua tim Oxford Sarah Gilbert pekan lalu mengatakan bahwa vaksin dapat tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum pada musim gugur ini.

"Secara pribadi, saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Dan, saya pikir, ini memiliki peluang yang sangat kuat untuk bekerja," katanya.

(TERAS.ID)

Berita Terbaru