Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Serang Balik Ketua DPC PDIP Kotim

  • Oleh Naco
  • 24 April 2020 - 08:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kotawaringin Timur, H Ary Dewar membalas kritikan Ketua DPC PDIP Ahmad Yani soal ancaman penggembokkan kantor DPRD Kotim. Bahkan dia menyayangkan komentar itu.

"Saya bukan asal bunyi, tapi saya sampaikan itu sesuai ruang dan tempatnya. Juga sesuai dengan tugas dan fungsi kami sebagai dewan yang sudah dijamin undang-undang," kata Ary Dewar, Jumat, 24 April 2020.

Menurut Ary, sebagai wakil rakyat mereka tidak bisa main-main dan tidak pandang apa yang dikatakan segelintir orang di luar. Karena itu tanggungjawab mereka sejak dipilih pada pileg lalu dan dilantik.

Ary menyebut apa yang disampaikan saat itu di ruang rapat resmi soal pemangkasan anggaran untuk Covid-19. Salah satu yang dipangkas anggaran dewan sebagaimana peraturan menteri keuangan RI.

"Kalau memang anggaran kita mau dihabisi, kita lockdown saja atau bahasa lainnya gembok agar tidak ada aktivitas," tegas Ary Dewar.

Ary juga menyangkan kritikan Ahmad Yani itu bukan membangu dan bahas penggembokan disalahartikan sehingga menyerang mereka.

Harusnya kata Ketua DPC Gerindra itu karena punya kewenangan sebagai pimpinan partai, Yani memerintahkan anggota Fraksinya di DPRD Kotim.

"Gunakan kewenangannya dengan memerintahkan anggota fraksinya tapi ini tidak. Fraksi ini kepanjangan partai," tegas Ary.

Sebelumnya Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kotawaringin Timur, Ahmad Yani angkat bicara dan menyesalkan adanya ancaman dari sejumlah anggota dewan rencana penggembokkan kantor wakil rakyat itu.

Menurut Ahmad Yani sikap itu menunjukkan arogansi mereka sebagai wakil rakyat. Harusnya tidak ada ancaman seperti itu apalagi ini berkaitan dengan persoalam anggaran.

Dia mengatakan, soal rasionalisasi anggaran yang mencapai Rp 11 miliar milik DPRD penyelesaiannya harusnya diselesaikan dengan bijaksana.

"Semua itu bisa dibicarakan, tidak bisa mau menggembok segala macam. Itu rumah rakyat," tegasnya. (NACO/B-11)

Berita Terbaru