Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Batam Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kasus Pasien Covid-19 Sembuh dan Positif Lagi, Ini Kata Dokter

  • Oleh Teras.id
  • 07 Mei 2020 - 07:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Persahabatan, Andika Chandra Putra, menyebut tiga kemungkinan seseorang bisa kembali positif Covid-19 setelah sempat dinyatakan sembuh. Dia merujuk kepada kasus yang dialami seorang ajudan Gubernur Sumatera Utara.

Pertama, kata Andika, adalah risiko reinfeksi. Ini artinya sudah sembuh, dua kali negatif, tapi kemudian tertular lagi.

"Kedua kami sebut false negative. Ini misalnya karena jumlah spesimennya atau jumlah virusnya tidak begitu banyak sehingga tidak terdeteksi PCR sehingga hasilnya negatif," kata Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu ketika dihubungi di Jakarta, Rabu 6 Mei 2020.

Menurutnya, jumlah virus atau viral load dari bahan yang diperiksa akan mempengaruhi hasilnya. Semakin sedikit virusnya dalam sebuah spesimen maka akan mempengaruhi hasil polymerase chain reaction (PCR).

Tingkat akurasi hasil tes PCR, dia menambahkan, juga dipengaruhi asal spesimen pasien yang diperiksa. Hasil tes spesimen dari bronkus atau bilasan paru-paru, misalnya, bisa lebih dari 93 persen akurasinya. 

Tapi, pemeriksaan spesimen dengan bilasan bronkus hanya dilakukan untuk kondisi tertentu. Selain bersifat invasif untuk tubuh, pemeriksaan ini juga berisiko bagi petugasnya karena bisa aerosol dan terhirup.

Sedang pemeriksaan spesimen dari tenggorokan, tingkat akurasinya 60 sampai 70 persen. "Sisa gap 30 persen itu yang disebutnya memberikan kemungkinan false negative dari sebuah tes PCR," kata dia.

Kemungkinan ketiga, kata Andika, adalah reaktivasi. Ini bermakna seperti virus tidur di dalam tubuh seseorang karena mungkin daya tahan tubuhnya sudah ada perbaikan, tapi kemudian aktif kembali.

TERAS.ID

Berita Terbaru