Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Simalungun Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kimia Farma Hentikan Sementara Distribusi Alat Tes Cepat Covid-19

  • Oleh Teras.id
  • 14 Mei 2020 - 07:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kimia Farma menghentikan sementara distribusi produk Rapid Test Biozek. Penghentian ini menyusul hasil investigasi Tempo bersama Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), yang menyebutkan salah satu alat uji cepat yaitu Biozek, yang didatangkan Kimia Farma dari Inzek International Trading BV di Apeldoorn, Gelderland, Belanda, diduga tidak akurat.

Hasil investigasi tersebut juga menyebutkan Biozek ternyata diproduksi di Cina oleh Hangzhou AllTest Biotech Co Ltd dan hanya dikemas ulang dengan merek Biozek oleh Inzek.

Dalam keterangan resminya, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarnoy mengatakan Rapid Test Biozek itu sudah memenuhi persyaratan hukum untuk dapat diperdagangkan dan dikomersialisasikan di pasar Eropa.

"Atas pemberitaan itu, kami meminta klarifikasi kepada lnzek International Trading BV Belanda atas pemberitaan tersebut. Melakukan penghentian sementara distribusi Rapid Test sambil menunggu hasil klarifikasi dari produsen," ujar Ganti, Rabu 13 Mei 2020.

Ganti meyakini produk tersebut memenuhi syarat hukum dan mendapatkan sertifikat untuk dapat diperdagangkan dan dikomersialisasikan di pasar Eropa. Adapun, produk tersebut diklaim sudah digunakan di negara-negara maju seperti Belanda, Inggris, Portugal, Georgia, dan Saudi Arabia.

Adapun AllTest dan Inzek mengklaim alat uji cepat tersebut memiliki akurasi hingga 92,9 persen untuk mendeteksi immunoglobulin M (IgM) dan 98,6 persen untuk mendeteksi immunoglobulin G (IgG).

Namun penelitian Profesor Sir John Bell dari Oxford University menunjukkan tingkat akurasi peralatan uji cepat itu jauh lebih rendah. Buntut dari penelitian ini, Inggris membatalkan pembelian jutaan alat tes asal Cina tersebut.

Berdasarkan paparan perseroan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kimia Farma telah mengimpor 10 ribu kotak melalui jalur special access scheme (SAS). Produk ini didistribusikan ke fasilitas layanan kesehatan, jejaring laboratorium pemeriksaan, dan dinas kesehatan provinsi kota atau kabupaten.

"Rapid test Biozek adalah jenis rapid test IVD antibody yang hanya digunakan untuk screening test. Untuk itu, diperlukan pengujian lebih lanjut untuk penegakan diagnosa melalui metode polymerase chain reaction (PCR) test," ujarnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arianti Anaya enggan mengomentari lebih lanjut soal rapid test Biozek yang diragukan akurasinya.

Berita Terbaru