Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Berau Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Program Pembagian 5.000 Takjil Sugianto Sabran Menyasar ke Tenaga Medis

  • Oleh Nopri
  • 20 Mei 2020 - 22:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Program pembagian 5.000 takjil dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan anggota DPR-RI Agustiar Sarban menyasar ke tenaga medis. Pembagian takjil gratis tersebut, disalurkan melalui rumah sakit. Tidak hanya di Palangka Raya, juga disebar ke Kabupaten Kapuas, Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat.

Kepala Seksi Profesi dan Pengembangan Mutu Keperawatan Agustina Nugrahini mengucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada petugas medis. Menurutnya, bantuan yang diberikan sangat berarti. Apalagi menu takjil yang disiapkan sangat cocok untuk tenaga medis yang berkutat pada penanganan pasien Covid-19.

"Menu yang disiapkan cocok untuk tenaga medis. Ada minuman suplemen dan makanan bergizi. Saya berterima kasih, karena tenaga medis mendapatkan tempat di hati Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan anggota DPR-RI Agustiar Sabran," ungkap Agustina Nugrahini dalam siaran pers yang diterima borneonews.co.id, Rabu, 20 Mei 2020.

Sementara itu, Ketua Relawan Muda Sugianto Sabran M Alfan Suri menjelaskan, pembagian takjil terus dilakukan sejak awal Ramadan. Itu menjadi program kepedulian gubernur dan Agustiar Sabran kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa. Program itu mengajarkan bagaimana tetap peduli meski sedang dalam kondisi yang sulit.

Selanjutnya, Sekretaris Rumah Aspirasi Sesa Mariki mengungkapkan, program 5.000 takjil bagian dari gerakan kemanusian yang digagas Sugianto dan Agustiar Sabran. Tidak hanya takjil, pihaknya menyiapkan 100 ribu lebih paket sembako yang dibagikan gratis kepada masyarakat terdampak Covid-19. Tujuannya untuk meringankan beban masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Kami menyadari, apa yang diberikan tidak mampu menjangkau semua masyarakat yang terdampak Covid-19. Itu semua karena keterbatasan yang kami miliki. Jumlah barang dan penduduk Kalteng tidak sebanding," tutupnya. (NOPRI/B-7)

Berita Terbaru