Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nabire Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Epidemiolog: Kurva Covid-19 Turun Jika 60 Persen Warga Taat PSBB

  • Oleh Teras.id
  • 21 Mei 2020 - 11:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan kurva Covid-19 bisa turun asalkan lebih dari 60 persen penduduk di Indonesia diam di rumah.

Masalahnya, kata Pandu, saat ini hanya 50 persen masyarakat Indonesia yang berdiam di rumah dengan mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Jika melihat data secara nasional, di seluruh Indonesia tidak mengalami penurunan dikarenakan hanya 50 persen penduduk yang membatasi pergerakannya," kata Pandu, Rabu, 20 Mei 2020.

Mengutip data dari Google Mobility Index, Pandu mengatakan pergerakan penduduk sebenarnya mulai berkurang sejak diterapkannya kebijakan PSBB dan kampanye di rumah saja pada Maret sampai April.

Dia menyebut pergerakan penduduk masih terlihat banyak pada Februari dan mulai berkurang sedikit pada Maret 2020. Pergerakan penduduk kemudian jauh berkurang pada April 2020 di Pulau Jawa dan mulai kembali bertambah pada periode 1-10 Mei 2020.

"Di bulan puasa penduduk tidak lagi patuh, keluar mencari takjil, belanja di bulan Ramadan, kembali terjadi kenaikan. Tapi ini titik krusialnya," katanya. Pandu mengatakan pemerintah mesti mewaspadai pergerakan orang menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dia bersama tim epidemiolog FKM UI memanfaatkan data Google Mobility Index untuk memetakan pergerakan orang dan membandingkannya dengan laporan kasus positif Covid-19. Pandu menjelaskan mereka menggunakan data dari Google karena tidak ada indikator yang jelas untuk memantau keberhasilan PSBB di lapangan.

Menurut dia, dengan membandingkan data pergerakan penduduk menggunakan Google Mobility Index dengan laporan kasus harian yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan penurunan kasus di DKI Jakarta.

"Sebanyak 60 persen warga DKI mengikuti anjuran diam di rumah dan hal tersebut berkorelasi dengan penurunan jumlah kasus di Ibu Kota," katanya.

(TERAS.ID)

Berita Terbaru