Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Dumai Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kisah Gadis Piatu Asal Barito Timur Jadi Relawan Covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 29 Mei 2020 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Tidak banyak orang yang tahu ada seorang gadis piatu asal Kabupaten Barito Timur yang menjadi relawan Covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Dia adalah Dewi S Kurnia. Lahir di Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur dari keluarga petani karet yang hidup sederhana. Anak kedua dari dari dua bersaudara ini sudah terbiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bersekolah.

Kerja keras, semangat yang besar, serta dukungan dari kakak dan ibunyalah yang mengantar gadis dengan sapaan Ria ini dapat meraih profesi Ners di Universitas Esa Unggul Jakarta Barat  tahun 2018 hingga menjadi relawan Covid-19.

"Ibu saya banting tulang untuk menyekolahkan saya dan kakak saya. Jika anak-anak orang lain saat libur kuliah pulang kampung bisa bersantai-santai, saya harus bekerja keras membantu ibu untuk mengumpulkan biaya," kisah Ria mengenang masa kuliahnya di STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin untuk mendapatkan S1 Keperawatan.

Menurutnya, sekalipun harga karet anjlok, dia tetap menyadap karena hanya itu sumber untuk biaya hidup dan kuliahnya. Bahkan sekalipun dia baru tiba dari Banjarmasin tengah malam, pagi-pagi sekali Ria tetap ke kebun untuk menyadap karet.

"Hanya kalau hujan saja saya tidak mantat (menyadap)," kata Ria via sambungan telepon, Jumat 29 Mei 2020.

Saking sulitnya keadaan mereka, kadang ibunya meminjam uang di bank atau koperasi atau dibantu kakaknya untuk mencukupi biaya pendidikan Ria.

Bagi petani karet seperti keluarganya, kuliah di jurusan kesehatan itu sangat mahal. Untungnya, Ria tidak patah semangat untuk menggapai cita-citanya, termasuk saat melanjutkan pendidikan profesi Ners.

"Saya cuma modal pendaftaran online dan GPS saat merantau ke Jakarta untuk kuliah Ners," imbuhnya.

Beratnya perjuangan Ria belum berakhir di situ. Dua tahun lalu, ketika tinggal beberapa bulan lagi dia akan diwisuda, ibunya meninggal dunia sehingga membuat dia serta kakak perempuan satu-satunya yang sejak kecil ditinggal bapak karena orang tuanya berpisah.

Berita Terbaru