Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bank Indonesia: Dampak Pandemi Meluas, Antisipasi Potensi Risiko

  • Oleh Teras.id
  • 30 Mei 2020 - 08:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan stabilitas sistem keuangan saat ini masih tetap terjaga meski potensi risiko perlu terus diantisipasi karena dampak pandemi Covid-19 semakin meluas.   

Perry mengatakan stabilitas sistem keuangan yang masih terjaga ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Maret 2020 yang tinggi, yakni 21,63 persen.

Di samping itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 2,77 persen secara gross dan 1,02 persen secara net.

Sejalan dengan itu, Perry melanjutkan penyaluran kredit perbankan yang juga terdampak akibat pelemahan ekonomi tetap menjadi perhatian.

“Fungsi intermediasi tetap menjadi perhatian sejalan dampak melemahnya permintaan domestik dan makin berhati-hatinya perbankan dalam menyalurkan kredit akibat meluasnya pandemi Covid-19,” katanya melalui Laporan Kebijakan Moneter Triwulan I 2020 yang dikutip Bisnis, Jumat 29 Mei 2020.

Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan kredit pada Maret 2020 tetap lemah di kisaran 7,95 persen yoy. Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga belum kuat dengan tingkat pertumbuhan di sekitar 9,54 persen yoy.

Di samping itu, Perry juga menyampaikan likuiditas perbankan masih tetap memadai dan mendukung berlanjutnya penurunan suku bunga.

“Memadainya likuiditas perbankan tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga [AL/DPK] yang tetap besar yakni 24,16 persen pada triwulan I 2020 dan rerata harian volume PUAB yang tetap tinggi yakni Rp9,2 triliun pada April 2020,” jelasnya.

Perkembangan ini, kata Perry, mendukung transmisi pelonggaran kebijakan moneter ke pasar uang dan perbankan.

Pada April 2020, rerata suku bunga PUAB O/N dan JIBOR tenor 1 minggu bergerak stabil di sekitar level BI7DRR yakni 4,31 persen dan 4,60 persen atau mengalami penurunan masing-masing sebesar 152 bps dan 164 bps sejak akhir Juni 2019.

Berita Terbaru