Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Karimun Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bank Indonesia Kalteng Lakukan Diseminasi Perkembangan Ekonomi Terkini

  • Oleh Testi Priscilla
  • 03 Juni 2020 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Yudo Herlambang memimpin diseminasi perkembangan perekonomian terkini Kalimantan Tengah melalui siaran live youtube pada Rabu, 3 Juni 2020.

"Pandemi Covid-19 yang meluas berdampak pada perekonomian global yang diprakirakan mengalami kontraksi atau penurunan pada tahun 2020. Risiko resesi perekonomian global meningkat seiring dengan penerapan pembatasan mobilitas penduduk untuk memitigasi Covid-19 di berbagai negara," kata Yudo.

Mobilitas penduduk yang terbatas, lanjut Yudo, baik antara wilayah maupun antar negara menyebabkan penurunan permintaan dan terganggunya proses produksi global.

"Pertumbuhan ekonomi negara maju diprakirakan mengalami kontraksi cukup dalam. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 adalah sebesar -2,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh 2,9% (yoy)," tuturnya.

Di sisi lain, kata Yudo, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2021 diprakirakan mengalami pemulihan seiring dengan normalisasi perekonomian, didukung dampak positif kebijakan ekonomi yang ditempuh di sejumlah negara.

"Pelemahan pertumbuhan ekonomi global mengakibatkan volume perdagangan dunia menurun. Perlambatan perekonomian dunia karena Covid-19 menurunkan permintaan barang-barang ekspor dan impor sehingga volume perdagangan menurun," tuturnya.

Selain itu, harga komoditas juga menurun akibat pelemahan ekonomi global. Permintaan global untuk berbagai komoditas melemah akibat kontraksi aktivitas ekonomi.

"Harga minyak dunia juga menurun akibat dampak containment terhadap sektor transportasi dan risiko resesi ekonomi dampak Covid-19. Penurunan harga minyak juga turut dipengaruhi oleh kelebihan pasokan akibat tambahan produksi dari negara-negara non-OPEC seiring dengan tidak disepakatinya perpanjangan pembatasan produksi minyak atau oil cuts," terangnya. (TESTI PRISCILLA/B-7)

Berita Terbaru