Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Soppeng Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Soal Pemotongan Gaji Pelatih dan Pemain, PSSI Bantu Mediasi

  • Oleh Teras.id
  • 06 Juni 2020 - 06:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI masih berupaya melakukan mediasi antara klub Liga 1 dan 2 dengan asosiasi pemain dan pelatih soal renegosiasi kontrak atau pemotongan gaji.

Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan telah berulang kali berkomunikasi dengan manajemen klub serta Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).

Pertemuan yang dilakukan secara virtual itu menyangkut renegosiasi kontrak jika kompetisi musim 2020 kembali bergulir pada Oktober mendatang.

"Posisi PSSI hanya mediasi, apabila tidak terjadi kesepahaman, kami tidak ikut. Silahkan mereka langsung tapi karena kami punya kepentingan bersama-sama, jadi kita bersedia menjadi mediatornya, sebenarnya ini bukan kewajiban," ujar Yunus kepada Tempo, Jumat, 5 Juni 2020.

Menurut dia, keterlibatan PSSI dalam komunikasi renegosiasi kontrak sebagai upaya menghindari kesalahpahaman antara manajemen klub dan APPI serta APSSI jika berkomunikasi secara langsung.

"Saya berpikirnya di sana makanya saya berinisiatif atas arahan ketua umum, saya melakukan ini untuk menghindari ketersinggungan saja sebenarnya," kata Yunus yang juga menjabat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Sejauh ini, kata Yunus belum ada kesepakatan antara manajemen klub dengan APPI maupun APSSI perihal pemotongan gaji dalam kompetisi musim 2020. "Sebenarnya sudah mau masuk ke win-win ini. Kalau saya lihat, tinggal saya minta pelatih menurun dikit, kemudian teman klub juga," ungkap dia.

Yunus juga lagi berupaya melakukan mediasi pemotongan gaji antara klub dengan pemain. Ia mengatakan tawar menawar masih berlangsung karena usulan pemotongan 50 persen gaji dianggap memberatkan pemain. Apalagi, pesebakbola yang bermain di Liga 2 yang masih ada bergaji Rp 7 juta/bulan. "Kalau dipotong 50 persen bisa saja tidak sampai UMR (upah minimum regional)," kata dia.

Sebelumnya, Ketua APSSI Yeyen Tumena mendapatkan informasi bahwa manajemen klub meminta pembicaraan ulang kontrak dengan pemotongan gaji sebesar 50 persen. Keinginan itu sontak mendapatkan penolakan dari APSSI.

Juru taktik berusia 44 tahun itu pun berembuk dengan Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menyampaikan skema renegosiasi kontrak yang dianggap lebih tepat.

Berita Terbaru