Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Tujuan Utama Digelarnya Rapid Test Massal di Kobar

  • Oleh Wahyu Krida
  • 06 Juni 2020 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kalteng dr Suyuti Syamsul disela kegiatan rapid test massal di kawasan Pasar Indra Sari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Sabtu, 6 Juni 2020 menjelaskan tujuan utama digelarnya rapid test massal.

"Rapid test massal ini bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin orang untuk memastikan potensi penularan covid-19. Sehingga titik penularan bisa dipetakan dan yang diketahui reaktif akan kami arahkan untuk pemeriksaan swab dan karantina," jelas Suyuti Syamsul.

Karena, menurut Suyuti Syamsul, tujuan karantina sebenarnya untuk mencegah orang tersebut agar tidak semakin memperluas  penularan covid-19 pada masyarakat.

"Bila target orabg yang akan di rapid test tercapai ya ahamdulillah, bila tidak ya sedapat mungkin. Paling tidak kita sudah mendapatkan gambaran epidemiologis yang akan dikejar," jelas Suyuti Syamsul.

Misalnya, lanjut Suyuti Syamsul, bila ditemukan ada yang reaktif maka bisa ditindaklanjuti dengan tracking serta evaluasi dimana saja ia pernah berinteraksi dan siapa kontak eratnya.

"Harapannya bila titik penyebaran sudah diketahui tentunya tim gugus penanganan covid-19 bisa melakukan penanganan untuk menghambat penyebaran covid-19. Bila ini dilakukan, harapannya akhir bulan Juni ini Kobar bisa lepas dari masalah penyebaran covid-19," jelas Suyuti Syamsul.

Menurut Suyuti Syamsul total sebanyak 3 ribu peralatan rapid test yang disediakan oleh tim gugus provinsi Kalteng dan Kabupaten Kobar.

"Kami dari tim gugus Provinsi membawa sebanyak 2 ribu alat rapid test dan Kabupaten Kobar menyediakan seribu alat pada pelaksanaan di Kabupaten Kobar ini," jelas Suyuti Syamsul.

Suyuti Syamsul menjelaskan  kenapa pihaknya fokus melaksanakan rapid test massal pada Kotamadya Palangka Raya, Kabupaten Kobar, Kotim,  Kapuas dan Murung Raya.

"Karena di daerah tersebut dianggap angka penularannya cukup besar," jelas Suyuti Syamsul.

Berita Terbaru