Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Ponorogo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sebagian Besar Publik Tidak Setuju Pelatihan Kartu Prakerja

  • Oleh Teras.id
  • 08 Juni 2020 - 09:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei dari lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan sebagian besar responden tidak setuju dengan skema pelatihan online dalam alokasi dana kartu prakerja.

"Sebanyak 38,7 persen menyatakan tidak setuju," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi pada Ahad, 7 Juni 2020.

Di samping itu, 10,2 persen menjawab sangat tidak setuju, 25,3 persen cukup setuju, 4,5 persen sangat setuju, dan 21,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Dalam survei ini Burhanuddin mengatakan Indikator melontarkan pertanyaan sebagai berikut.

"Pemerintah menggulirkan program kartu prakerja dengan dana sebesar Rp 5,6 triliun. Setiap peserta mendapatkan saldo Rp 3,55 juta. Namun Rp 1 juta di antaranya tidak bisa dipakai secara tunai dan digunakan untuk mengikuti kelas pelatihan daring/online. Seberapa setuju Ibu/Bapak penggunaan kartu prakerja untuk pelatihan online"

Pada pertanyaan lanjutan, 34 persen dari responden yang sebelumnya menjawab tidak setuju menyatakan sebaiknya dana tersebut disalurkan untuk sembako ketimbang pelatihan online.

Selain itu 32,3 persen responden menyarankan dana disalurkan dalam bentuk uang tunai kepada yang membutuhkan.

Respon lainnya, 11,5 persen menyarankan dana untuk pelatihan yang bersifat praktis di lapangan, bukan pelatihan teoritik dan online.

Di samping itu, 8,9 persen menyarankan dana untuk bantuan UMKM, 7,9 persen menyarankan dana untuk proyek padat karya yang melibatkan warga, 1,5 persen menjawab lainnya, dan 3,9 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 lalu. Hasil sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Para responden diwawancarai via telepon. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. (TERAS.ID)

Berita Terbaru

AS Veto Pengajuan Palestina Sebagai Anggota Penuh PBB

AS Veto Pengajuan Palestina Sebagai Anggota Penuh PBB

  • 19 April 2024 - 12:00 WIB
Prestasi Pawai Takbir Beri Kebanggaan Tersendiri Bagi Disdik Kalteng

Prestasi Pawai Takbir Beri Kebanggaan Tersendiri Bagi Disdik Kalteng

  • 19 April 2024 - 11:50 WIB
Klasemen Grup A: Qatar Lolos ke Perempat Final, Indonesia Peringkat 2

Klasemen Grup A: Qatar Lolos ke Perempat Final, Indonesia Peringkat 2

  • 19 April 2024 - 11:40 WIB
Pemko Palangka Raya Kejar Target Nol Persen Stunting

Pemko Palangka Raya Kejar Target Nol Persen Stunting

  • 19 April 2024 - 11:30 WIB
Uni Eropa Desak Israel untuk Tidak Lakukan Operasi Militer di Rafah

Uni Eropa Desak Israel untuk Tidak Lakukan Operasi Militer di Rafah

  • 19 April 2024 - 11:20 WIB
Pj Wali Kota Palangka Raya Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Pegawai untuk Pelayanan Prima

Pj Wali Kota Palangka Raya Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Pegawai untuk Pelayanan Prima

  • 19 April 2024 - 11:10 WIB
China Tanggapi Pernyataan Presiden Joe Biden Soal Tuduhan "Xenofobia"

China Tanggapi Pernyataan Presiden Joe Biden Soal Tuduhan "Xenofobia"

  • 19 April 2024 - 11:00 WIB
Dishub Palangka Raya Atur Lalu Lintas di Jalan Bukit Keminting Demi Hindari Kecelakaan dan Kemacetan

Dishub Palangka Raya Atur Lalu Lintas di Jalan Bukit Keminting Demi Hindari Kecelakaan dan Kemacetan

  • 19 April 2024 - 10:45 WIB
Menko: Kepercayaan Investor Masih Kuat Terhadap Ketahanan Indonesia

Menko: Kepercayaan Investor Masih Kuat Terhadap Ketahanan Indonesia

  • 19 April 2024 - 10:30 WIB
Pemko Palangka Raya Evaluasi Survei Program Paketing

Pemko Palangka Raya Evaluasi Survei Program Paketing

  • 19 April 2024 - 10:15 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri