Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nias Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tidak Percaya Reaktif Covid-19, Pekerja Asal Indramayu Terdampar di Kobar Ingin Rapid Test Ulang

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 08 Juni 2020 - 11:41 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Seroang pekerja asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Ahmad Amirudin yang saat ini berada di Rumah Singgah Dinsos Kotawaringin Barat (Kobar) meminta untuk dilakukan rapid test ulang, karena merasa kurang yakin hasil rapid test pertama dinyatakan reaktif Covid-19.

"Saya ingin dilakukan rapid test ulang, kurang percaya hasil yang pertama reaktif," ujarnya melalui sambungan telepon, Senin, 8 Juni 2020.

Sebelum mengikuti rapid test massal bersama 7 rekan kerja lainnya, pada, Sabtu, 6 Juni 2020 di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun.

Dia memang sedang sakit flu dan sempat meminum obat. Begitu keluar hasil rapid test ternyta hanya dirinya yang reaktif.

"Saya bingung dan sedih, ke-7 teman saya sudah dipulangkan ke Jawa oleh dinas sosial, tapi saya masih ditahan karena saya dinyatakan reaktif covid 19. Mohon dibantu, saya mau di tes rapid ulang," keluhnya.

Dalam kondisi seperti ini, ia pun menyadari tidak bisa langsung dilakukan Rapid Test. Jika dilakukan mandiri pun perlu mengeluarkan dana yang cukup banyak baginya. Maka diminta oleh Dinsos Kobar untuk menunggu satu minggu baru dilakukan rapid test ulang.

"Beruntung disini orang dinas sosial baik - baik, saya di suruh nunggu 1 minggu lagi untuk dites rapid," ungkapnya.

Diketahui, Ahmad Amirudin ini merupakan salah satu dari 8 pekerja yang di PHK, dari PT.Indo Sawit Kekal (Group Cargil) RVE Pasir Putih Kabupaten Ketapang Kalbar, tanpa uang pesanggon dan surat jalan.

Mereka hendak pulang ke daerah asal namun karena tidak adanya transportasi, akhirnya mereka terdampar di Kobar selama 6 hari.

Akhirnya pada, Jumat 5 Juni 2020 mereka mendatangi Dinsos Kobar dan menampungnya di rumah singgah.

Berita Terbaru