Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bengkulu Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bandul Politik Solo Bergoyang, Babak Baru Gibran vs Purnomo

  • Oleh Teras.id
  • 08 Juni 2020 - 23:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Cerita menarik barusan muncul dari Solo, kotanya Presiden Jokowi. Persaingan Gibran Rakabuming Raka versus Achmad Purnomo memasuki babak baru.

Pada Sabtu malam lalu, 6 Juni 2020, DPC PDI Perjuangan menolak pengunduran diri Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo, dari Calon Wali Kota dalam Pilkada 2020.

Dia memang direkomendasikan oleh DPC PDIP menjadi calon wali kota dalam pilkada nanti. Purnomo berebut rekomendasi DPP PDIP dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

“Menolak permohonan pengunduran diri dari Bp. Achmad Purnomo sebagai Bakal Calon Wali Kota Surakarta,” demikian poin pertama surat pernyataan DPC PDIP yang diteken ketuanya, FX Hadi Rudyatmo.

Poin selanjutnya adalah DPC PDIP Solo tetap setia dan taat serta menunggu rekomendasi dari DPP PDIP untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.

Keputusan DPC PDIP tersebut jelas membuat kubu Gibran Jokowi tersentak.

Akhir April lalu, mereka bungah ketika mendengar bahwa Purnomo mengundurkan diri dari pencalonan. Kini, bandul politik berubah sehingga membuat keseimbangan baru.

Seorang anggota tim sukses Gibran Jokowi tetap yakin bahwa Purnomo mundur dari pencalonan alias tak akan sampai ke Pilkada Solo 2020.

“Cuma karena mandatnya (pencalonan Purnomo) dari DPC, makanya tidak diizinkan (mengundurkan diri),” ucapnya kepada Tempo hari ini, Senin, 8 Juni 2020.

Ketika itu, Purnomo mengumumkan akan mundur dan segera membuat surat resmi dirinya kepada PDI Perjuangan. Dia pun menyatakan telah memberitahukan rencana tersebut kepada Ketua PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, yang juga Wali Kota Solo.

"Namun pemberitahuannya baru lisan," kata Purnomo pada Jumat, 24 April 2020.

Dia beralasan harus fokus menangani wabah Covid-19 yang bisa saja berlangsung lama. Maka tidak etis jika dia sebagai Wakil Wali Kota Solo memikirkan pilkada dalam kondisi wabah.

"Saya tidak sampai hati."

Rudyatmo membenarkan telah diajak bicara Purnomo. Dia pun menunggu surat pemberitahuan resmi dari koleganya itu.

"Saya sangat mendukung keputusan itu," ucapnya kala itu.

Berita Terbaru